redaksiharian.com – PT Asuransi BRi Life ( BRI Life ) mencatatkan premi bruto sebesar Rp 8,78 triliun sepanjang 2022. Angka itu tumbuh 29 persen secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Sementara, premi baru ekuivalen yang disetahunkan (APE) mencapai Rp 3,26 triliun, atau tumbuh 26 persen secara tahunan.
Direktur Utama BRI Life Iwan Pasila mengatakan, BRI Life mempertahankan posisinya sebagi bancassurance terbesar di Indonesia. Pada 2022, BRI Life memberikan perlindungan baru lebih dari 22 juta pemegang polis.
Di sisi lain, BRI Life membukukan pendapatan investasi neto Rp 956,7 miliar. Nilai tersebut tumbuh 22 persen secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu,
“Semua upaya tersebut memungkinkan BRI Life membukukan laba bersih pada akhir 2022 sebesar Rp 344,3 miliar, atau tumbuh 129 persen,” ujar dia dalam konferensi pers BRI Life, Selasa (30/5/2023).
Ia menambahkan, total kekayaan atau aset BRI Life pada 2022 mencapai Rp 21,49 triliun. Nilai tersebut tumbuh 18 persen seca tahunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Di sisi lain, total kekayaan investasi mencapai Rp 17,01 triliun, atau tumbuh 16 persen secara tahunan pada 2022.
“BRI Life memastikan kegiatan investasi dilakukan berdasarkan kebijakan investasi yang telah disusun dengan memperhatikan karakteristik kewajiban dan kebutuhan likuiditas perseroan dengan tetap memperhatikan perubakan yang ada di pasar modal,” imbuh Iwan.
Adapun, Iwan membeberkan total ekuitas BRI Life mencapai Rp 7,71 triliun, atau tumbuh 15 persen secara tahunan.
Selain itu, BRI Lfe telah membayarkan klaim dan manfaat kepada ahli waris dan pemegang polis sebesar Rp 5,05 triliun, atau turun 12 persen secara tahunan.
“Penurunan klaim dan manfaat ini utamanya dipengaruhi oleh turunnya klaim matian karena penanganan pandemi Covid-19,” urai dia.
Kemudian, BRI Life memiliki rasio solvabilitas yang tercermin dari risk based capital (RBC) sebesar 526 persen.
Jumlah tersebut berada di atas tingkat minimun yang dipersyaratkan OJK sebesar 120 persen.