redaksiharian.com – Pemerintah Provinsi Jawa Barat melanjutkan Program Petani Milenial . Tak hanya pada pertanian, perkebunan dan hasil hutan, peternakan pun termasuk pada salah satu konsentrasi program.
Untuk peternakan, salah satunya fokus pada pengemabt peternakan sapi potong.
Salah seorang penerima manfaat program, Tongcun Hidayat (36), asal Kabupaten Cirebon menuturkan, banyak pengetahuan dan teknik pertanian yang diterima saat mengikuti program petani milenial. Dia mendapat pengetahuan mengawinkan sapi jantan dan betina tanpa pembuahan langsung.
“Kami dibimbing teknik mengambil sperma sapi jantan untuk dapat membuahi sapi betina melalui perantara laboratorium, di laboratorium kita pilih sperma yang berkualitas, dan setelah itu disalurkan pada sapi betina hingga bunting,” tuturnya.
Tak hanya itu, dia pun menjadi tahu cara membuat pakan sapi hingga pupuk organik cair dari urin sapi maupun kotoran sapi.
Selain itu, Tongcun diajarkan teknik membuat pakan sapi dari limbah tanaman seperti tanaman jagung ini.
“Kita masukkan kedalam alat pemotong, setelah dipotong-potong lalu difermentasi tunggu sekitar dua minggu fermentasi. Sapi sangat menyukai dan bisa untuk penggemukkan,” ujarnya.
Sebelumnya, Pemdaprov Jabar berkomitmen melindungi dan mendampingi seluruh peserta program Petani Milenial hingga bisnisnya sukses dan membawa kesejahteraan bagi petani.
Menurut Kepala Biro Perekonomian Setda Jabar Yuke Mauliani Septina, sejak awal Pemdaprov Jabar telah mendampingi peserta program Petani Milenial , dimulai dari memberikan pelatihan untuk mengembangkan kapasitas petani milenial.
Kemudian memberikan bantuan sarana produksi pertanian, memberikan bantuan pascapanen melalui bantuan pengemasan komoditas panen.
Pemdaprov Jabar juga memberikan sertifikasi halal dan membantu pengurusan Hak Kekayaan Intelektual untuk produk yang dijual, hingga pemasaran produk.
Untuk permodalan, Pemdaprov Jabar memfasilitasi pembiayaan peserta petani milenial melalui skema Kredit Usaha Rakyat (KUR) bank bjb.
Dalam hal perkreditan ke bank bjb, offtaker bertindak sebagai penyerap komoditas sekaligus avalist atau penjamin, sehingga peserta Petani Milenial tak perlu mendaftarkan agunan apapun ke bank.
Secara umum, kata Yuke, program Petani Milenial benefitnya telah banyak dirasakan para peserta di seluruh Jabar.***