redaksiharian.com – Sebanyak tiga kontrak bagi hasil minyak dan gas bumi (migas), yakni Wilayah Kerja (WK) East Natuna, Sangkar, dan Peri Mahakam dengan total investasi sebesar 22,7 juta dolar AS dan bonus tanda tangan 600 ribu dolar AS diteken di Jakarta, Selasa.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Tutuka Ariadji dalam keterangannya di Jakarta, Selasa, mengatakan kebutuhan energi nasional terus mengalami peningkatan seiring pertumbuhan di berbagai sektor ekonomi.

“Sebagai bentuk upaya menjaga ketahanan energi, Pemerintah mendorong kegiatan eksplorasi dan eksploitasi migas yang antara lain melalui penandatanganan kontrak bagi hasil WK East Natuna, Sangkar, dan Peri Mahakam ini,” katanya.

Penandatanganan kontrak antara Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) dan kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) tersebut disaksikan Dirjen Migas Tutuka Ariadji.

East Natuna merupakan blok yang diusulkan pengelolaannya secara langsung oleh PT Pertamina Hulu Energi, anak usaha PT Pertamina (Persero).

Sedangkan, WK Sangkar dan Peri Mahakam merupakan wilayah yang dilelang pemerintah melalui lelang penawaran langsung tahap II tahun 2022 periode November 2022-Januari 2023 dan diumumkan pemenangnya pada 22 Februari 2023.

Kontrak bagi hasil WK eksplorasi untuk ketiga WK tersebut berjangka waktu 30 tahun.

“Seluruh KKKS telah menyelesaikan kewajiban finansialnya yaitu pembayaran bonus tanda tangan dan menyerahkan jaminan pelaksanaan sesuai ketentuan peraturan yang berlaku sebelum penandatanganan kontrak kerja sama,” kata Tutuka.

Rincian kontrak kerja sama tersebut adalah WK East Natuna dengan kontraktor PT Pertamina East Natuna. Komitmen pasti berupa studi G&G; akuisisi data seismik 3D seluas 430 km2; dan 1 sumur eksplorasi dengan total investasi 12,5 juta dolar AS. Sementara, bonus tanda tangan senilai 500 ribu dolar AS.

Blok Sangkar dengan kontraktor PT Saka Eksplorasi Timur. Komitmen pasti berupa studi G&G dan akuisisi data seismik 3D seluas 150 km2 dengan total investasi 3 juta dolar AS. Bonus tanda tangan senilai 50 ribu dolar AS.

Sementara, WK Peri dengan kontraktor EniPeri Mahakam Limited (49 persen) dan PT Pertamina Hulu Borneo (51 persen). Komitmen pasti berupa studi G&G; akuisisi data seismik 3D seluas 150 km2; dan 1 sumur eksplorasi dengan total investasi 7,2 juta dolar AS. Sedangkan, bonus tanda tangan senilai 50 ribu dolar AS.

Pada kesempatan tersebut, Tutuka meminta KKKS menjaga komitmennya dan berperan aktif mendukung kebutuhan energi nasional di masa mendatang.

Ia juga menegaskan komitmen pemerintah mendukung pengembangan migas nasional.

“Pemerintah Indonesia akan terus berupaya mendukung pengembangan kegiatan hulu migas dengan terus melakukan improvement dalam sistem pengelolaan migas, sehingga dapat meningkatkan keyakinan investor dalam melakukan investasi,” ujarnya.

Dengan penandatanganan ketiga kontrak baru tersebut, menurut dia, pemerintah berharap dapat menjadi salah satu bukti bagi para investor bahwa industri hulu migas Indonesia masih memiliki peluang besar untuk dikembangkan, serta memiliki daya tarik yang tinggi.

“Semoga dengan ditandatanganinya ketiga kontrak kerja sama hari ini akan dapat menambah peluang penemuan lapangan baru migas dan kegiatan eksplorasi di masa yang akan datang,” ujar Tutuka.

Sebelumnya, pada 2023 ini, juga telah ditandatangani lima kontrak kerja sama hasil lelang, yaitu Kontrak Kerja Sama Wilayah Kerja Offshore North West Aceh, Offshore South West Aceh, Jabung Tengah, West Kampar, dan Paus.

Saat ini, juga terdapat beberapa WK yang masih dalam proses evaluasi lelang penawaran langsung tahap I tahun 2023, yaitu WK Akia, Beluga, dan Bengara I, yang diharapkan dapat memberikan kontribusi positif untuk kegiatan hulu migas di Indonesia.