redaksiharian.com – Popularitas TikTok beberapa tahun belakangan memicu kekhawatiran pemerintah Amerika Serikat (AS). Tahun ini, otoritas AS memblokir TikTok dari perangkat pegawai pemerintahan.

Bahkan, di beberapa negara bagian, ada yang mewacanakan pelarangan TikTok untuk warga sipil secara keseluruhan. Alasannya, TikTok dinilai mengancam keamanan nasional.

Pasalnya, TikTok merupakan anak usaha dari raksasa teknologi China, ByteDance. AS curiga TikTok dijadikan alat mata-mata pemerintah China.

Ironisnya, basis pengguna TikTok terbanyak berasal dari AS. Selain TikTok, ternyata ada beberapa aplikasi China lainnya yang viral dan bisa dibilang ‘menjajah’ negara adikuasa.

Misalnya saja aplikasi belanja online ‘Temu’ yang dimiliki oleh perusahaan berbasis China, PDD Holdings. Data Mei 2023 menunjukkan Temu sebagai aplikasi ke-2 terpopuler di App Store AS.

Laporan Insider Intelligence menunjukkan Temu menempati posisi ke-12 sebagai peritel digital yang paling banyak dikunjungi sepanjang musim liburan 2022 lalu.

Selain itu, aplikasi pengeditan foto/video CapCut juga booming di AS. Aplikasi ini adalah ‘saudara’ TikTok yang sama-sama di bawah naungan ByteDance.

Aplikasi ini konstan menempati posisi ke-4 dan ke-5 di urutan terpopuler di AppStore.

Ketika kisruh soal pemblokiran TikTok di AS mencuat, nama Lemon8 mendadak viral. Aplikasi media sosial yang lebih spesifik ke arah fashion dan beauty ini juga berada di bawah naungan ByteDance.

Agaknya, ByteDance sudah menyiapkan pengganti TikTok di AS jika aplikasi itu benar diblokir permanen.

Selama periode akhir Maret hingga April awal, Lemon8 di-download hampir 1 juta kali di AS, dikutip dari CNBC International, Selasa (30/5/2023), berdasarkan data dari Apptopia.

Semua aplikasi China yang populer di AS sejatinya memiliki metode pengumpulan data yang sama dengan TikTok. Mereka mengoleksi informasi pengguna, bisa menganalisa tren dan selera pasar, serta menggunakan algoritma untuk menargetkan konsumen.

Lantas, kenapa cuma TikTok yang jadi sasaran pemerintah AS? Menurut pakar media sosial di China, ada perbedaan signifikan antara TikTok dan aplikasi lainnya.

Perbedaan itu tak lain adalah basis pengguna. Meski aplikasi China lain juga populer, namun belum menandingi TikTok yang mengantongi 150 juta pengguna aktif bulanan (MAU) di AS. Sebagai perbandingan, Lemon8 ‘cuma’ punya sekitar 1,8 juta MAU di AS.

Dari segi download, TikTok saat ini sudah diunduh sebanyak 415 juta kali di AS. Sementara itu, CapCut ‘hanya’ di-download 99 juta kali, dan Temu 67 juta kali.

“Aplikasi dengan basis pengguna ribuan atau bahkan jutaan di AS tak akan memberikan ancaman sebesar aplikasi dengan 100 juta pengguna [seperti TikTok],” kata Lindsay Gorman, pakar teknologi dari German Marshal Fund’s Alliance for Securing Democracy.