redaksiharian.com – – Sunandar (32) tidak pernah membayangkan usaha sandal rintisannya bakal berjalan sukses, bahkan sampai bisa mengekspor produk ke Thailand.

Namun, untuk mencapai posisi saat ini, pria asal Desa Sindang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, tersebut harus menempuh jalan panjang nan terjal.

Sunandar bercerita, selepas lulus sekolah menengah atas (SMA) pada 2006, ia bekerja sebagai karyawan swasta.

Setelah bekerja selama 11 tahun, Sunandar memutuskan untuk membantu sang kakak berdagang sandal di Pasar Anyar, Kota Bogor.

“Ya, mencoba peruntungan saja, siapa tahu memang takdir saya menjadi pengusaha kelak,” tuturnya kepada Kompas.com, Selasa (30/5/2023).

Seperti bisnis pada umumnya, usaha sandal Sunandar juga mengalami pasang surut. Pada medio 2020, penjualan produknya mengalami penurunan akibat Covid-19. Sementara, beban operasional terus berjalan dan memberatkan.

Ia pun memutuskan untuk berjualan berkeliling kampung menggunakan gerobak, alih-alih putus asa. Sayangnya, meski dilakukan dengan tekad tinggi dan kegigihan, upaya tersebut tidak berbuah manis. Metode berjualan dari pintu ke pintu tidak terlalu menguntungkan.

“Dalam dua minggu, hanya laku 30 pasang sandal. Sementara, keuntungan yang diambil dari setiap pasang hanya Rp 10.000,” tuturnya.

Sunandar mengaku sempat putus asa kala itu. Beruntung, bapak satu anak ini berada dalam lingkup pertemanan suportif. Rekan-rekannya yang juga berprofesi sebagai pedagang menyarankan Sunandar mencoba berjualan secara online di platform marketplace.

Saran itu pun dicoba. Sunandar membuka toko online pertamanya di Shopee dengan nama Mqstars.

Menurutnya, berjualan di platform e-commerce itu sangat membantu. Hal ini pun diakui rekan-rekan Sunandar yang merupakan pelaku usaha mikro kecil dan menengah ( UMKM ) dengan modal terbatas.

“Shopee sangat cocok untuk pelaku UMKM seperti saya yang hanya punya modal sedikit. Cara bergabung dan penggunaannya pun mudah. Selain itu, pencairan dana di Shopee lebih cepat ketimbang platform e-commerce lain. Hal ini membuat saya bisa terus memutar modal,” ucapnya.

Dapat bimbingan usaha

Untuk memahami cara berjualan dan menghasilkan keuntungan di Shopee, Sunandar sangat aktif belajar dan mengulik segala bentuk fitur serta promo yang tersedia.

“Saya ikut Bimbel Shopee supaya bisa lebih cepat paham, dan tanya-tanya juga ke pembimbingnya tentang cara berjualan yang benar agar barang cepat laku. Bersyukur banget saya bisa dapat pendampingan usaha seperti ini,” tuturnya.

Selain Bimbel Shopee, Sunandar juga meningkatkan keterampilan literasi digital pada fitur-fitur pemasaran Shopee untuk Penjual, khususnya yang dapat mendongkrak penjualan. Ia memanfaatkan voucer toko, menggelar promo, dan berpartisipasi pada kampanye-kampanye belanja yang dihadirkan Shopee setiap bulan.

“Alhamdulillah banget, berkat fitur tersebut, penjualan produk saya naik 100 kali jika dibandingkan saat berjualan secara offline. Apalagi, ketika ikut kampanye belanja,” ungkapnya.

Berkat bergabung dengan Shopee, Sunandar juga bisa mengekspor produk dagangnya hingga ke Thailand. Kesempatan ini ia dapat lewat program Ekspor Shopee yang diikuti secara gratis.

Kini, Sunandar bisa menghidupi 20 karyawan yang terdiri atas admin, petugas packing, dan pembuat sepatu di lima bengkel miliknya.

Saat hari raya, seperti Ramadhan 2023, Sunandar juga dapat mendulang keuntungan besar lewat program Shopee Berkah. Selama momen ini, ia mampu menjual ratusan pasang sandal dalam satu hari ke seluruh Tanah Air.

Sebagai informasi, Shopee Barokah merupakan program belanja inklusif dan menjadi rumah bagi produk-produk halal yang mendukung potensi industri Islami di Indonesia sejak 2019. Bagi penjual, program tersebut memungkinkan produk terjual di pasar yang tepat, yaitu kaum muslim.

Berbagai fitur, seperti jadwal shalat dan Al Quran digital, kurasi produk halal, serta layanan pembayaran secara Islami dan ziswaf tersedia dalam program Shopee Barokah.