redaksiharian.com – Tiga bidan yang sedang bertugas diduga melakukan kesalahanan dalam penanganan proses persalinan.

Akibat kejadian ini, ibu hamil dan bayi yang ada dalam kandungan meninggal pada Rabu (10/5/2023).

Kasus ini menjadi viral setelah suami korban menuliskan kronologi kejadian di media sosial Facebook.

Plt Kepala Dinas Kesehatan Muratara, Tasman Majid mengatakan dua bidan dan seorang perawat yang bertugas di Puskesmas Pauh, Kecamatan Rawas Ilir, Kabupaten Muratara ditarik ke Muara Rupit ibukota Musirawas Utara (Muratara).

Mereka bertiga adalah tenaga kesehatan (nakes) yang menangani pasien ibu hamil hendak melahirkan hingga berujung meninggal dunia pada 9 Mei 2023 lalu.

Ketiganya akan dibina lagi oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Muratara imbas dari viral suami curhat istrinya meninggal melahirkan diduga akibat kelalaian oknum nakes di Puskesmas Pauh.

“Mereka kita tarik dulu ke ibukota, istilahnya itu mereka akan kita magangkan lagi, mungkin nanti kita tempatkan di RSUD Rupit,” ujarnya, Selasa (30/5/2023).

Menurut Tasman, ketiga tenaga kesehatan tersebut sebenarnya sudah cukup berpengalaman menangani persalinan atau mengobati pasien selama bertugas di Puskesmas Pauh.

Namun mereka dianggap masih perlu diberikan tambahan wawasan terutama mengenai cara berkomunikasi, serta untuk menumbuhkan jiwa sosial dan pentingnya nilai arti kemanusian.

“Mereka ini bukan nakes baru, sudah lumayan berpengalaman. Dalam kasus ini mereka mengakui ada salahnya juga, salah komunikasi dengan keluarga pasien, ada miss komunikasi, bercampur suasana panik juga,” kata Tasman.

Terkait sanksi untuk ketiganya, Dinas Kesehatan belum mengambil keputusan karena masih menunggu penjelasan secara tertulis dan lengkap dari manajemen Puskesmas Pauh untuk dilaporkan ke bupati selaku pimpinan.

Dari situ barulah nantinya bisa disimpulkan apakah ada kelalaian yang disengaja oleh bidan dan perawat yang menangani pasien di sana saat itu atau mereka sudah bekerja sesuai standar operasional prosedur (SOP) persalinan.

“Untuk sementara ini mereka kita tarik dulu ke ibukota, untuk pembinaan, soal sanksi kami akan menyelesaikan dulu investigasi, nanti hasilnya dilaporkan dulu ke pimpinan,” kata Tasman.

Kronologi Istri Meningal Hendak Melahirkan

Kronologi seorang istri di Muratara, Sumatera Selatan yang meninggal dunia saat hendak melahirkan di puskesmas Pauh.

Kejadian tersebut viral di media sosial setelah diungkap oleh suami pasien yang mengeluhkan pelayanan puskesmas Pauh di Kecamatan Rawas Ilir, Kabupaten Muratara, Sumatera Selatan.

Sang istri meninggal dunia setelah kondisinya semakin lemah karena terlambat mendapatkan pertolongan medis.

Diduga istri dari pria yang curhat itu meninggal dunia akibat kelalaian oknum petugas atau bidan di Puskesmas Pauh, Muratara.

Peristiwa itu, menurut Lika Santosa terjadi pada Selasa 9 Mei 2023 lalu.

Dalam keterangan di sosial media yang beredar, kejadian itu bermula ketika istrinya hendak melahirkan masuk ke Puskesmas sekitar pukul 22.00 WIB karena sudah pecah ketuban.

Namun saat tiba di puskesmas Pauh hingga Rabu 10 Mei 2023 sekitar pukul 01.00 WIB belum juga melahirkan.

“Tika/istriku akan melahirkan masuk puskesmas Pauh jam 10 lewat, jam 1 setengah lewat istriku pecah air ketuban, sampai jam 2 belum juga lahir, jam 2 belum juga lahir,” tulisnya pada unggahan akun instagram @palembanginside, pada Senin, (29/5/2023).

Mirisnya, setelah beberapa jam menunggu, bidan puskesmas tersebut diduga mengatakan jika ia hendak tidur dahulu.

Hal ini lah yang membuat Lika menyayangkan sikap bidan dan perawat yang menelantarkan istrinya di ruang persalinan.

“Jam 3 lewat bidan ngomong dia mau tidur dulu. Istriku dibiarkan, perawat di ruang persalinan, bidan sama perawat tidur,” ungkapnya.

Ia lantas menegur petugas medis di puskesmas tersebut dan meminta segera menangani kondisi istrinya yang semakin lemah.

“Baru mereka keluar, ngomong sama mertuaku di dalam ruang persalinan, katanya bicara aku menyinggung, bahkan mertua yang menemani di ruang persalinan disuruh bidan keluar (kata bidan ‘gak bisa bantu keluar aja’)” ujar sang suami.

Lebih lanjut, Puskesmas Pauh baru memberikan rujukan ke Rumah Sakit Ar Bunda Lubuklinggau setelah pukul 05.00 WIB.

Namun setelah ke Lubuklinggau, nyawa ibu dan anak tidak dapat ditolong. sang istri dan anaknya pun meninggal dunia.

Atas kejadian tersebut, Lika mengaku keceawa atas kelalaian bidan Puskesmas Pauh yang tak sigap menangani pasiennya.

“Kejadian ini membuat aku measa kecewa sekali dengan kelalaian bidan puskesmas Pauh. Seharusnya jika memang gak bias dilahirkan di puskesmas Pauh, bidan cepat-cepat mengambil tindakan rujukan, bukan teriak nunggu,” ungkap Lika.

Ditambah dirinya menyayangkan sikap bidan yang menelantarkan istinya demi mementingkan hal pribadi.

“Bahkan sampai keluar ruangan persalinan ninggalin istriku di dalam, bidan masuk ruangan depan ngomong ngantuk mau tidur sebentar,” keluhnya.

“Kejadian ini sebuah kelalaian bidan puskesmas. Memang ajal gak ada yang tahu tapi perawat an bidan itu tidak puas, cuma Allah yang tahu,” tandasnya.

Respon Bupati Muratara

Curhatan tersebut pun viral, dan ditanggapi oleh Bupati Muratara, H Devi Suhartoni.

Bupati Muratara H Devi Suhartoni langsung mengomentari keluhan Lika Santosa di facebook.

Ia turut berduka cita dan ikut merasakan kesedihan atas keluarga Lika Santosa.

Selain itu, ia juga sudah meminta dilakukannya investigasi mengenai kejadian itu, sejak seminggu lalu.

“Innalilahiwainalhirojiun dan saya sudah minta investigasi dari seminggunlalu. Saya juga, merasakan kesedihan keluarga dan sangat empathi akan hal ini,” tulis H Devi Suhartoni dalam kolom komentar.

Devi berjanji akan mengambil reaksi tegas atas kejadian ini.

Dia mengatakan sudah meminta Dinas Kesehatan Kabupaten Muratara untuk melakukan investigasi soal kejadian di Puskesmas Pauh, Kecamatan Rawas Ilir itu.

Hingga saat ini Devi mengaku masih menunggu laporan dan penjelasan dari hasil investigasi tersebut.

Untuk saat ini, pihaknya sebagai pimpinan menyampaikan permohonan maaf bila masyarakatnya mendapat pelayanan kurang baik di Puskesmas.

TribunSumsel.com masih berupaya menghubungi pengguna medsos tersebut untuk mengkonfirmasi soal keluhannya itu.

(TribunSumsel.com/Rahmat Aizullah)

Artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com dengan judul Nasib Tiga Nakes Tangani Wanita Meninggal Melahirkan di Muratara, Ini Kata Kadinkes

Kisah Pilu Ibu Hamil Meninggal saat Hendak Melahirkan, Bidan Malah Tidur padahal Sudah Pecah Ketuban

Privacy Policy

We do not collect identifiable data about you if you are viewing from the EU countries.For more information about our privacy policy, click here