redaksiharian.com – Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Daerah Istimewa Yogyakarta memastikan ketersediaan hewan kurban menjelang Hari Raya Idul Adha1444 Hijriah di provinsi ini mencukupi untuk memenuhi kebutuhan.
“Pada prinsipnya nanti di hari-H semua kebutuhan masyarakat Yogyakarta yang memerlukan hewan kurban itu dapat terpenuhi,” kata Kepala Bidang Peternakan DPKP DIY Erna Rusmiyati di Yogyakarta, Selasa.
Meski rata-rata mengalami peningkatan setiap tahun, menurut dia, kebutuhan hewan kurban di DIY selalu terpenuhi.
Ia menyebutkan pada 2022, pemotongan hewan kurban baik sapi maupun domba mencapai sekitar 75 ribu ekor, mengalami peningkatan dibandingkan 2021 yang tercatat sebanyak 70 ribu ekor.
Selain dari peternak di DIY, menurut Erna, sebagian hewan kurban biasanya didatangkan dari Magelang serta Temanggung, Jawa Tengah, serta beberapa wilayah di Jawa Timur.
Berdasarkan data ketersediaan hewan ternak DPKP DIY, populasi sapi potong di tercatat mencapai 302.049 ekor, kambing 466.759 ekor, dan domba mencapai 140.398 ekor.
“Kalau populasi di DIY sendiri banyak tetapi kan tidak semua memenuhi syarat sebagai hewan kurban,” ujar Erna.
Sementara itu, untuk memastikan kesehatan hewan kurban, menurut dia, pengawasan lalu lintas perdagangan hewan ternak khususnya kambing dan domba dari luar daerah yang masuk ke DIY akan diperketat.
Selain itu, DPKP DIY juga bakal menempatkan petugas di seluruh pasar hewan serta rumah pemotongan hewan (RPH) untuk memastikan kepemilikan Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH).
“Kami baru melaksanakan pemantauan pada minggu kedua Juni, kami akan ke pedagang serta ke pasar-pasar hewan,” kata dia.
Erna menuturkan saat ini ada dua penyakit hewan kurban yang perlu diwaspadai yakni penyakit mulut dan kuku (PMK) serta wabah baru, yakni penyakit kulit atau virus Lumpy Skin Desease (LSD) yang menyerang sapi dan kerbau.
Karena itu, selain menerjunkan tim kesehatan hewan, ia meminta para peternak sapi atau domba untuk menjaga kebersihan kandang agar tidak mudah datang bakteri maupun virus yang bisa menyerang hewan kurban.
“PMK masih ada, cuma sudah ada yang kemarin sembuh tapi belum dilaporkan. Sudah ada vaksinasi sehingga diharapkan sudah kebal,” kata dia.
Sementara itu untuk penanganan sapi yang terjangkit LSD, menurut dia, DIY telah mendapat sebanyak 8.000 vaksin dan telah didistribusikan ke tiap kabupaten.
“Yang paling banyak mendapat vaksin LSD di Kabupaten Sleman karena di sana banyak sapi perah,” ujar dia.