redaksiharian.com – Efek resesi seks kian terasa, terutama di Korea Selatan (Korsel). Akibat rendahnya angka kelahiran dan kerugian kronis, tidak sedikit klinik anak yang terpaksa tutup di Negeri Ginseng tersebut.

Data terbaru pada Rabu (24/5/2023) menunjukkan satu dari 10 klinik anak di Seoul telah ditutup dalam lima tahun terakhir karena angka kelahiran yang rendah di Korea, sehingga bisnis tersebut mulai tidak menguntungkan.

Menurut sebuah laporan yang dirilis oleh Health Insurance Review and Assessment Service, jumlah klinik anak menurun menjadi 456 di Seoul tahun lalu, turun 12,5% dari 521 pada tahun 2017.

Sementara klinik menghadapi tingkat kelahiran yang sangat rendah, pemerintah juga telah membekukan biaya janji temu dokter selama lebih dari 30 tahun.

“Klinik anak sulit dioperasikan lagi,” kata Lim Hyun-taek, ketua Asosiasi Dokter Anak Korea, pada konferensi pers Maret lalu, mengutip Korea Herald.

“Dibandingkan dengan departemen kedokteran lain, pediatri hanya menerima biaya janji dokter karena tidak ada biaya tambahan di luar yang ditanggung oleh asuransi kesehatan,” tambahnya.

Lim mengatakan biaya untuk menemui dokter anak di Korea hanya lima persen dibandingkan dengan Amerika Serikat (AS), dan bahkan lebih rendah daripada Kamboja dan China.

“Ini mengharuskan rumah sakit untuk menerima setidaknya 80 pasien sehari untuk mempertahankan bisnis, tetapi angka kelahiran yang menurun membuatnya tidak mungkin,” katanya.

Berdasarkan departemen, jumlah klinik radiologi juga menurun sebesar 2,4% persen dari tahun 2017 ke 2022. Sementara itu, jumlah klinik psikiatri, anestesiologi, dan bedah kardiotoraks meningkat.

Jumlah klinik psikiatri meningkat sebesar 76,8% dari 302 menjadi 534 selama periode yang sama. Disusul dengan peningkatan klinik anestesiologi sebesar 41,2% dan klinik bedah kardiotoraks sebesar 37,5%.

Sebagai informasi, angka kelahiran di Korsel sebelumnya menyusut menjadi 0,78 per wanita tahun 2022 lalu, dari 0,81 pada 2021, yang menempatkan negara itu sebagai negara dengan angka kelahiran terendah di dunia.