redaksiharian.com – Seorang Pejabat Senior Rusia , Pyotr Kucherenko (46), dilaporkan tewas secara misterius. Sebelum tewas, Pyotr Kucherenko memang sempat mengkritik serangan Rusia ke Ukraina sebagai invasi fasis dan dia juga menyesali tingkat brutalisasi negaranya.

Seperti dilansir NYPost, Rabu (24/5/2023), tewasnya Pyotr Kucherenko dirahasiakan oleh pihak Rusia. Dia tewas setelah penerbangan dari Kuba.

Wakil Menteri Sains dan Pendidikan Tinggi Rusia ini jatuh sakit selama penerbangan dari Kuba ke Rusia bersama delegasinya pada Sabtu (20/5). Pesawat itu melakukan pendaratan darurat di selatan kota Mineralnye Vody, tempat para dokter berusaha menyelamatkan nyawanya.

Politisi itu meninggalkan seorang istri, penyanyi pop Diana Gurtskaya, dan putra remaja mereka.

Sebuah sumber yang tidak disebutkan namanya, yang dekat dengan istrinya mengatakan kepada media pemerintah bahwa keluarganya percaya kematian itu terkait dengan kondisi jantungnya.

“Tetapi mereka akan menunggu hasil otopsi,” menurut outlet berita tersebut.

Roman Super, seorang jurnalis independen yang melarikan diri dari Rusia tak lama setelah menginvasi Ukraina pada Februari 2022, mengatakan di saluran Telegramnya bahwa dia telah berbicara dengan Kucherenko beberapa hari sebelum melarikan diri. Dia mengatakan polisi mengkhawatirkan keselamatannya dan mendesaknya untuk juga meninggalkan negara itu.

“‘Selamatkan dirimu dan keluargamu. Tinggalkan sesegera mungkin. Anda tidak dapat membayangkan tingkat kebrutalan negara kita. Dalam setahun, anda tidak akan mengenali Rusia sama sekali. Dengan meninggalkan (Rusia) anda melakukan hal yang benar’,” kata Kucherenko yang dikutip Super, CNN melaporkan.

Super mengatakan dia bertanya kepada Kucherenko apakah dia juga ingin melarikan diri.

“Dia berkata ‘tidak mungkin lagi melakukannya. Mereka mengambil paspor kami. Dan tidak ada dunia di mana mereka sekarang akan senang dengan Wakil Menteri Rusia setelah invasi fasis ini’,” ucap Super.

Kucherenko juga dilaporkan mengatakan kepada jurnalis bahwa dia menggunakan antidepresan dan obat penenang untuk mengatasinya tetapi itu tidak benar-benar membantu.

“Itu tidak banyak membantu. Saya hampir tidak tidur. Aku merasa tidak enak. Kita semua telah disandera. Tidak ada yang bisa mengatakan apa-apa. Segera hancur seperti kutu daun. Segera pergi, Roma. Dan selamatkan semua orang,” katanya menambahkan.

Tidak jelas apakah pengobatan sendiri berkontribusi pada kematiannya. Berbagai laporan menguatkan klaim Kucherenko bahwa paspor pejabat senior Rusia telah disita untuk mencegah mereka melarikan diri dari negara itu setelah melancarkan invasi.