redaksiharian.com – Lebaran Betawi merupakan tradisi tahunan sekaligus momen silaturahmi bagi masyarakat Betawi di Jakarta.

Tahun ini, acara tersebut digelar selama dua hari pada mulai Sabtu (20/5/2023) hingga Minggu (21/5/2023) lalu di Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat.

Para pengunjung acara tersebut terlihat antusias menikmati acara yang bertabur aneka atraksi seni dan budaya itu. Salah satunya Erna, pengunjung Lebaran Betawi asal Bekasi, Jawa Barat, yang mengaku rajin menikmati kesenian khas Betawi sejak kecil.

“Biasanya paling lihat (kesenian khas Betawi) di acara-acara Betawi. Sudah jarang (saat ini). Senang banget karena kita orang Betawi ya, ini ciri khas kita, tidak boleh dilupakan,” ucap dia saat ditemui Kompas.com di lokasi, Sabtu (20/5/2023).

Adapun sejumlah kesenian yang ditampilkan saat Lebaran Betawi 2023 , antara lain penampilan tanjidor, penampilan gambang kromong, dan penampilan musik keroncong Betawi, serta Kerontjong Toegoe.

Awal mula Lebaran Betawi di Jakarta

Menurut penjelasan Budayawan Betawi, Yoyo Mukhtar, tradisi Lebaran Betawi berangkat dari keinginan para tetua Betawi yang ingin menghormati masyarakat di Jakarta.

“Karena orang Betawi ini penduduk lokal di Jakarta sehingga muncullah ide untuk menghormati mereka (suku lain), dan Lebaran Betawi ada agar menjadi ajang silaturahmi antara masyarakat Betawi dengan masyarakat yang tinggal di Jakarta,” jelas Yoyo kepada Kompas.com, Sabtu (20/5/2023).

Lebaran Betawi, kata Yoyo, selalu berlangsung saat bulan Syawal, tepatnya sekitar 1-2 minggu usai Hari Raya Idul Fitri. Sebab, masyarakat Betawi mayoritas beragama Islam dan menjalankan ibadah puasa.

“Ada perubahan tanggal setiap tahun, yang penting masih bulan Syawal. Jangan lebih dari bulan Syawal, nanti enggak Lebaran lagi namanya,” ucap dia.

Tradisi hantaran dalam Lebaran Betawi, wajib ada dodol

Menariknya, saat Lebaran Betawi, ada tradisi hantaran yang selalu menjadi bagian dalam acara. Tradisi tersebut masih berlangsung hingga saat ini.

“Tradisi hantaran muncul dari kebiasaan masyarakat Betawi ketika momen lebaran, isinya hal-hal yang disukai orangtuanya, itu yang dibawa (dihantar),” tutur Yoyo.

Meski hantaran kerap diisi dengan berbagai masakan tradisional, namun ada satu makanan yang tidak pernah ketinggalan yakni dodol.

Hal ini karena sudah sejak dulu masyarakat Betawi terbiasa membuat dodol beramai-ramai setiap momen Lebaran.

“Jadi kebiasaan, kalau enggak ada dodol, enggak Lebaran, (dodol) itu hal yang sangat diharapkan. Setiap Lebaran mereka bikin dodol, dodol itu yang jadi satu kebanggaan, yang dihantarkan kepada orangtua dan guru-guru kita,” ujarnya.

Sementara itu, menu-menu hantaran lainnya bisa berupa opor ayam, ketupat, semur, sambal godog, dan makanan kering lain yang biasa ada saat Lebaran.