redaksiharian.com – Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia ( AAJI ) melaporkan, klaim kesehatan yang dibayarkan industri asuransi jiwa sebesar Rp 4,60 triliun pada kuartal I-2023.

Angka tersebut tumbuh 38,6 persen secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 3,32 triliun.

Ketua Bidang Kanal Distribusi dan Inklusi Tenaga Pemasar AAJI Elin Waty mengatakan, klaim kesehatan perorangan menjadi penyumbang terbesar pembayaran klaim industri asuransi jiwa.

Klaim kesehatan perorangan pada triwulan pertama 2023 tercatat sebesar Rp 2,9 triliun, atau meningkat 42,7 persen secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

“Peningkatan kalim kesehatan ini merupakan dampak dari adanya inflasi medis yang cukup tinggi,” ujar dia dalam konferensi pers kinerja industri asuransi jiwa kuartal I-2023, Rabu (24/5/2023).

Ia menambahkan, menurut dia ada dua faktor yang menyebabkan klaim kesehatan tumbuh signifikan.

Pertama, jumlah klaim yang sama ketika bertemu dengan inflasi pasti akan membuat jumlah klaim meningkat.

Kedua, peningkatan klaim ini juga perlu ditilik dari pembandingnya pada kuartal I-2022. Pada waktu itu, masih terdapat pandemi Covid-19.

“Orang menghindari ke rumah sakit atau dokter. Mereka lebih pilih pakai dokter onine. Sekarang, situasinya lebih baik, orang nyaman pergi ke dokter, ada porsi (klaim) dari situ,” terang dia.

Elin menjelaskan, saat ini inflasi di sektor kesehatan sedagn terjadi. Untuk itu, pihaknya selalu mengimbau nasabah asuransi untuk mereviu kembali polis asuransi kesehatannya.

“Jangan sampai tidak cukup karena lupa ada inflasi,” tegas dia.

Sementara itu, dari sisi industri, penyelarasan besaran premi menjadi pertimbangan tiap-tiap perusahaan.

“Kami lihat anggota kami ada yang melakukan ada yang tidak melakukan (penyelarasan premi), tergantung dari experience,” tandas dia.

Sebagai informasi, survei yang dikeluarkan Mercer Marsh Benefits (MMB) dalam Health Trends 2023, Medical Trend Rate atau biaya kesehatan di Indonesia diproyeksikan meningkat hingga 13,6 persen di tahun 2023.

Prediksi meningkatnya biaya kesehatan di Indonesia ini lebih tinggi dari proyeksi Asia pada angka 11.5 persen, juga melebihi inflasi keuangan Indonesia pada tahun 2022 sebesar 5,5 persen.