redaksiharian.com – Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa(UNESCO) mendukung penuh upaya yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur untuk masuk jaringan kota kreatif dunia yang digagas organisasi dunia itu.

“Kita semua patut bangga dengan upaya Ponorogo meraih UCCN (UNESCOCreative Ceties Network),” kata Komite Eksekutif Indonesian Creative Ceties Network (ICCN) wilayah Jawa Timur Vicky Arief Herinadharmadalam keterangan di Ponorogo, Rabu.

Ia mengaku cukup optimistis dengan target baru yang dipatok Pemkab Ponorogo tersebut. Sebab, kota yang memiliki budaya khas Reog tersebut saat ini sudah masuk jaringan Indonesian Creative Ceties Network (ICCN).

“Tentu akan kami lalukan pendampingan terus dan didukung bersama jejaring kami di 240 kabupaten/kota kreatif, hal serupa telah kami lakukan untuk suksesi Bandung, Pekalongan, Ambon, dan Jakarta menjadi kota kreatif dunia jaringan UNESCO,” katanya.

Ia menjelaskan dalam pengajuan nominasi UCCN kategori “City of Craft and Folk Arts”, Ponorogo bersaing dengan Kabupaten Bantul (Yogyakarta) dan Surakarta (Jateng).

Sementara untuk gastronomi diperebutkan Bitung (Sulut) dan Salatiga (Jateng). Sedangkan Depok (Jabar) untuk “City of Media”.

“Kabupaten Ponorogo saat ini sudah menyandang kota kreatif. Tentu sebentar lagi mendorong masuk UCCN. Peran serta semua masyarakat kami undang untuk mewujudkan masuk ke UCCN,” katanya.

Giri atau Kang Giri, panggilan akrab Sugiri Sancoko, mengatakan bahwa dalam implementasinya kebijakan yang diterapkan ke depan untuk menjawab tantangan dalam “Sustainable Development Goals” (SDGs) akan mengacu pada potensi kreativitas dan budaya seni pertunjukkan Reog Ponorogo.

Saat ini, Pemerintah Kabupaten Ponorogo sudah memberlakukan “Circle-P”. Sebuah model kerja kolaborasi lintas OPD dan jaringan Ormas yang bertujuan mendokrak pemerataan ekonomi melalui potensi Ponorogo sebagai motor penggerak Ekraf di tingkat lokal naik kelas hingga ke taraf nasional dan internasional.