redaksiharian.com – Peneliti Litbang Kompas, Toto Suryaningtyas berharap partai politik bisa tampil dengan orisinal untuk menarik konstituennya.
Toto mengatakan, orisinalitas partai penting untuk diwujudkan agar elektabilitas partai bisa semakin menguat jelang pemilihan umum (Pemilu) 2024.
“Kalau dari saya, yang penting buat partai-partai itu adalah menemukan jati dirinya, dan sampaikanlah secara nyata kepada konstituen Anda. Jadi orisinalitas partai itu harus diwujudkan, jangan menggunakan baju atau orisinalitas dari partai lain,” ujar Toto dalam diskusi virtual, Selasa (23/5/2023) malam.
Menurut Toto, tampil dengan orisinalitas akan membuat masyarakat memilih dengan baik sesuai dengan apa yang diperjuangkan partai yang dipilih.
“Sehingga masyarakat itu bisa memilih anda sebagai anda, bukan anda sebagai orang lain. Bukan hanya karena anda ikut-ikutan pakai baju partai lain supaya mendapatkan pemilih,” katanya.
Toto juga mengatakan, partai politik yang tampil orisinal mampu percaya diri membangun kekuatan politik sendiri.
“Kita sebaiknya maju sebagai kekuatan politik yang sehat, di mana kekuatan politik itu memang menampilkan orisinalitasnya di dalam bingkai yang sudah diberikan dengan asas Pancasila di dalam negara Bhineka Tunggal Ika,” ujarnya.
Sebagai informasi, Litbang Kompas merilis hasil survei terbaru yang dilakukan pada 29 April-10 Mei 2023 dengan 1.200 responden yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi.
Survei ini memiliki tingkat kepercayaan 95 persen, dengan margin of error penelitian kurang lebih 2,83 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana.
Dalam hasil survei, PDI-P berada di posisi pertama elektoral dengan 23,3 persen. Disusul Gerindra 18,6 persen, Demokrat 8 persen, Golkar 7,3 persen, PKB 5,5 persen, dan PKS 3,8 persen.
Kemudian, ada PAN 3,2 persen, Perindo 3,1 persen, dan PPP 2,9 persen.
Partai lainnya, seperti Hanura, PBB, PSI, Gelora, Buruh, Garuda, Ummat dan PKN masih berada di bawah 1 persen. Sedangkan 15,8 persen responden lainnya menjawab tidak tahu.