redaksiharian.com – Menteri Sosial ( Mensos RI) Tri Rismaharini memberi keterangan terkait penggeledahan yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK ) di gedung Kementerian Sosial ( Kemensos RI) terkait kasus dugaan korupsi bantuan sosial (bansos) beras.

Risma mengaku sempat bertemu dengan penyelidik KPK sebelum penggeledahan di tengah-tengah rapat bersama stafnya.

“Saya rapat di ruang rapat sana bersama staf, tiba-tiba ada dari umum menyampaikan ke saya, ‘Bu ada KPK mau ke Dayasos.’ Saya langsung nangkep pasti kaitannya dengan BGR karena memang anggarannya dari situ,” kata Risma saat konferensi pers di kantor Kemensos , Salemba, Jakarta Pusat, Rabu, 24 Mei 2023.

Risma kemudian menanyakan melalui stafnya apakah KPK mau menemuinya terlebih dulu atau tidak.

“Bolehkah saya ketemu dulu, saya bilang ketemu dulu.Saya temui di ruang rapat di ruang tamu saya,” tuturnya.

“Mereka naik, terus saya nggak tahu udah ke mana (mereka yang) mau praktik ini. Ada yang nganter saya nggak, tahu saya tetap kerja di ruangan itu kami bahas pekerjaan yang saya minta selesaikan bulan Juni,” tuturnya.

Risma menegaskan bahwa dirinya tidak bisa melakukan intervensi terkait kasus tersebut. Namun, dia bersikap kooperatif dan mempersilakan KPK menuju Dayasos.

“Saya kan nggak boleh intervensi terhadap pemerintah. Saya nggak tahu udah ke mana mau praktik ini ada yang nganter, saya nggak tahu. Saya tetap kerja di ruangan itu,” tuturnya.

Usai pemeriksaan, kata Mensos Risma , dirinya sempat ditunjukkan berita acara, namun dia tidak membaca detail isi berita acara tersebut.

“Nah terus habis itu, sore sebelum magrib, ( KPK ) menyampaikan bahwa sudah selesai. Mau turun, mau ketemu saya untuk pamit. Oh ya saya temui. Habis itu ya sudah selesai kita ngobrol-ngobrol sebentar, terus saya ditunjukkan sama staf berita acaranya. Saya tidak baca detail karena saya tahu bahwa saya tidak bisa intervensi apa pun di situ karena saya tidak tahu masalahnya,” tuturnya.***