redaksiharian.com – Harga minyak mentah dunia naik pada akhir perdagangan Selasa (23/5/2023) waktu setempat atau Rabu pagi waktu Indonesia, karena komentar terbaru menteri energi Arab Saudi yang mendorong ekspektasi pengurangan produksi oleh OPEC+.

Mengutip CNBC, harga minyak mentah Brent naik 1,1 persen atau 85 sen AS menjadi sebesar 76,84 dollar AS per barrel. Sementara harga minyak mentah Intermediate West Texas Intermediate (WTI) AS naik 1,2 persen atau 86 sen AS menjadi ke level 72,91 dollar AS per barrel.

Harga minyak bergerak lebih tinggi menyusul peringatan dari Menteri Energi Arab Saudi Pangeran Abdulaziz bin Salman, yang menyatakan bahwa short-sellers (mereka yang bertaruh agar harga turun) untuk “berhati-hati”.

Pesan “hati-hati” itu mencuat jelang pertemuan Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan sekutu yang dipimpin oleh Rusia, atau OPEC+ pada 4 Juni 2023.

Menurut Analis pasar senior di Oanda, Craig Erlam, pesan itu dapat diartikan bahwa OPEC+ akan kembali memangkas produksinya di tengah prospek ekonomi global yang lebih suram.

Pada bulan Mei ini, kebijakan pemangkasan produksi OPEC+ sebelumnya pun sudah mulai berjalan yang membuat pasokan minyak mentah di pasar global berkurang.

“Namun begitu, tentu tindakan akan berbicara lebih keras ketimbang sekedar kata-kata, dan pedagang saat ini belum terlalu terhalang oleh kata-katanya (menteri energi Arab Saudi),” ujarnya.

Beberapa pihak merasa kenaikan harga minyak mentah masih dibatasi oleh kegelisahan terkait nasib plafon utang Amerika Serikat (AS).

Pembicaraan plafon utang AS antara pemerintahan Joe Biden dengan parlemen yang berakhir pada hari Selasa belum ada tanda-tanda kemajuan, meskipun tenggat waktu untuk menaikkan batas utang sebesar 31,4 triliun dollar AS semakin dekat.

Sebab jika tidak ada kesepakatan, maka akan berisiko terjadinya gagal bayar, sehingga melemahkan ekonomi dan mengurangi permintaan minyak.