redaksiharian.com – iOS dan Android masih mendominasi sistem operasi di pasar HP global hingga sekarang. Keduanya tak terkalahkan, meski banyak sistem operasi di dunia seperti Tizen dan KaiOS.
Namun, sekarang Android dan iOS perlu waspada dengan kehadiran HarmonyOS dari Huawei. Setelah AS melarang Huawei menggunakan Android, raksasa China itu mulai mengembangkan sistem operasinya sendiri.
Dinamai HarmonyOS, sistem operasi ini baru berumur empat tahun. Namun, HarmonyOS kini berhasil menjadi sistem operasi nomor tiga terbesar pada kuartal 4-2022.
Capaian tersebut memang belum diikuti dengan pangsa pasar yang besar. HarmonyOS baru mengantongi 2% atau naik 1% secara tahun-ke-tahun (YoY).
Angkanya masih jauh dari Android sebesar 76% dan iOS 22%.
Kendati begitu, HarmonyOS tumbuh pesat di China sebagai negara asalnya. China merupakan pasar HP terbesar di dunia, sehingga menjadi penentu bisnis.
Pangsa pasar HarmonyOS di China sudah 8% pada Q1 2023. Angka itu melonjak 5% YoY.
Android memang masih mendominasi China dengan pangsa pasar 72%, baru diikuti iOS sebanyak 20%. Namun, pertumbuhan HarmonyOS tak bisa diremehkan.
Sistem operasi yang baru seumur jagung ini makin mendekati posisi iOS dan bukan tidak mungkin bisa menyalipnya.
Di usia yang relatif muda, HarmonyOS punya banyak ruang untuk bertumbuh. Sebagai informasi, HarmonyOS bersifat terbuka atau open source dan mendukung beragam perangkat, mulai dari HP, smartwatch, smart TV hingga perangkat IoT lain.
Fitur unggulan HarmonyOS adalah fleksibilitas menghubungkan satu perangkat ke perangkat lainnya. Pengguna tidak perlu khawatir lagi soal kompatibilitas dan isu lain saat berbagi data antar perangkat.
Selain itu, HarmonyOS mendukung sejumlah bahasa pemrograman yang memudahkan developer mengembangkan aplikasi. Yakni dari C/C++, Java, JavaScript, dan Kotlin.
Namun, Huawei punya tantangan mengembangkan HarmonyOS. Misalnya, sistem operasi itu punya pasar terbatas dan masih mengambil sumber kode dari Android.