redaksiharian.comJakarta, CNBC Indonesia – Emas masih menjadi instrumen investasi pilihan bagi masyarakat. Hal ini didorong oleh pergerakan harganya yang cenderung menguat di tengah gejolak ekonomi global.

Direktur PT Agrodana Futures, Tommy Zhu menyebutkan, setidaknya ada tiga ancaman global yang membuatnya yakin emas akan tetap menjadi pilihan investor. Pertama adalah gagal bayar utang di Amerika Serikat (AS), isu dedolarisasi, dan suku bunga The Fed.

Kondisi tersebut tentu saja bisa menjadi pertimbangan bagi investor domestik untuk kembali mengoleksi emas. Apalagi selama ini, menurut Tommy emas mudah didapatkan.

“Kita tahu banyak sekali mengenai investasi emas dengan logam mulia, tapi paling sederhana dengan beli perhiasan sudah masuk dalam investasi, aman dan nyaman karena pegang sendiri. Namun dalam setiap investasi tetap perlu banyak yang dipertimbangkan,” ungkap Tommy kepada CNBC Indonesia, dikutip Selasa (23/5/2023).

Dia menyebutkan pada emas fisik, baik logam mulia maupun perhiasan perlu dipikirkan tempat penyimpanannya. Belum lagi saat dijual kembali, baik logam mulia ataupun perhiasan ada penurunan ongkos yang kerap tidak diantisipasi pemilik. Oleh karena itulah muncul emas digital.

“Emas digital memang mengurangi biaya ongkos, spread-nya 3%,” imbuh Tommy.

Oleh karena itu, menurut Tommy, produk di Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK) bisa menjadi pilihan. Tommy mengatakan di PBK investor juga bisa membeli dan menjual dengan biaya ongkos yang lebih murah dibandingkan logam mulia dan perhiasan.

“Saya lebih ke produk perdagangan berjangka komoditi. Spread murah jadi bisa mendapatkan profit maksimal,” pungkas Tommy.

Tommy mencontohkan, selisih antara harga penjualan dan pembelian (spread) emas lewat Agrodana Futures pun tercatat sangat rendah yaitu di bawah 0,1%.

Spread transaksi yang sangat kecil ini memungkinkan nasabah untuk melakukan transaksi jual beli dalam jangka pendek dan masih mendapatkan keuntungan yang baik.

“Satu hal yang sering tidak disadari oleh nasabah yang melakukan jual beli emas secara fisik adalah spread jual beli yang sangat besar. Jika kita perhatikan berbagai situs yang menawarkan jual beli logam mulia, selisih harga beli dan jual bisa mencapai 5-10%, sedangkan transaksi emas di Agrodana spread-nya di bawah 0,1%. Ini adalah keuntungan bagi nasabah,” jelasnya.

Menurutnya, bertransaksi di PBK juga aman, karena transaksinya diketahui oleh lembaga pihak ketiga yang akan melakukan verifikasi dan juga memberikan garansi. Apalagi dengan pialang resmi, transaksinya pasti akan tercatat di bursa dan juga lembaga kliring.

“Namun yang terpenting dimanapun berinvestasi emasnya, baik fisik maupun digital, tidak ada jaminan profit, sehingga jangan lupakan unsur legal dan logis,” pungkas Tommy.

Agrodana adalah salah satu perusahaan pialang berjangka yang memiliki legalitas dan diakui oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI). Selain memenuhi syarat legalitas, Agrodana mempunyai keunggulan tersendiri di antara puluhan perusahaan pialang berjangka lainnya yang sudah diakui dan terdaftar di BAPPEBTI.