redaksiharian.com – Pemerintah Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat berencana mengembangkan kopi robusta sebagai komoditas unggulan bidang perkebunan sebagai upaya meningkatkan perekonomian rakyat sekaligus menekan kemiskinan ekstrem di daerah itu.

Bupati Teluk Wondama Hendrik Mambor di Wasior, Rabu, mengatakanpengembangan kopi robusta itu sudah dikomunikasikan dengan Bappeda Provinsi Papua Barat dan telah mendapatkan lampu hijau.

“Dalam pembicaraan dengan Bappeda Papua Barat kita merencanakan nantinya lahan pengembangan kopi robusta itu di sisi atas Kali Utuh di Distrik Naikere. Lahannya cukup luas dan mudah dijangkau dari Kota Wasior,” jelas Mambor.

Ia menyebutkan lahan di sekitar Sungai Utuh di Distrik Naikere itu berupa dataran luas yang masih kosong. Distrik Naikere sendiri merupakan wilayah yang berbatasan dengan Kabupaten Nabire, Provinsi Papua Tengah.

Mambor berharap rencana pengembangan komoditas kopi robusta di wilayah Distrik Naikere itu bisa ditindaklanjuti serius bersama Pemprov Papua Barat guna menunjang dan menumbuhkan perekonomian masyarakat di Teluk Wondama.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Teluk Wondama Korneles Paduai mengatakan tahun ini akan dilakukan uji adaptasi untuk mengetahui wilayah mana saja yang cocok untuk pengembangan kopi robusta.

Uji adaptasi dilakukan dengan melibatkan akademis dari Universitas Papua (Unipa) Manokwari.

“Nanti kita lihat perkembangan dalam beberapa tahun depan apabila pengembangan kopi ini punya produksinya, peluangnya bagus maka ke depan kita akan jadikan ini sebagai komoditas unggulan (daerah),” terang Paduai.

Dinas Pertanian dan Pangan Teluk Wondama juga seudah memetakan wilayah mana saja yang berpotensi menjadi sentra pengembangan kopi robusta, seperti di lokasi bekas perkebunan kakao milik masyarakat yang dikembangkan pada era 1990-an.

“Lahan-lahan ini yang akan kita aktifkan kembali menjadi pengembangan kopi. Perencanaan kami untuk awal itu per kepala keluarga minimal setengah hektar. Nanti ke depan konsepnya menjadi kebun rakyat,” papar Paduai.