redaksiharian.com – United States Agency for International Development (USAID) mengapresiasi Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, yang berhasil mengendalikan wabah penyakit hewan ternak di Desa Purwosari, Kecamatan Girimulyo.
DirekturUSAID Indonesia Jeff Cohen di Kulon Progo, Selasa, mengharapkan kemampuan petugas dalam melakukan pengendalian penyakit hewan dapat dijadikan percontohan untuk daerah lain.
“Kulon Progo mampu mengendalikan wabah penyakit hewan, seperti antraks. Kami berharap kemampuan petugas pengendalian penyakit pada hewan terus ditingkatkan,” kata Jeff Cohen.
Pada hari ini USAID, Food and Agriculture Organization (FAO), dan Direktorat Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian RI melakukan kunjungan lapangan ke Desa Purwosari, Kecamatan Girimulyo untuk meninjau dan mengevaluasi kegiatan yang didukung oleh USAID di bidang kesehatan hewan, serta untuk berinteraksi langsung dengan masyarakat setempat.
Pada saat kunjungan, Jeff Cohen dan rombongan melakukan dialog interaktif dengan petugas teknis lapangan dari puskeswan, puskesmas, dan warga yang terdampak wabah antraks pada 2017.
Langkah-langkah penanganan disampaikan oleh petugas dari awal investigasi penyakit hingga terkendalinya wabah penyakit antraks.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo Trenggono Trimulyo mengatakan kunjungan USAID ke Girimulyo ini juga memberikan kesempatan bagi pemangku kepentingan lokal untuk berbagi pengalaman dan menjalin hubungan yang lebih erat dengan lembaga internasional seperti USAID.
“Kunjungan ini diharapkan memperkuat kerja sama dalam upaya meningkatkan kesehatan masyarakat melalui peningkatan kesehatan hewan dengan pendekatan one health,” katanya.
Trenggono mengucapkan terima kasih kepada USAID, FAO, dan Kementerian Pertanian RI atas bantuan peningkatan kapasitas dan kemampuan petugas puskeswan dalam investigasi penyakit hewan yang telah diberikan sejak 2006.
Pelatihan peningkatan kapasitas yang telah diberikan terbukti bermanfaat saat wabah antraks terjadi di Kabupaten Kulon Progo.
“Pengendalian wabah antraks dapat dilakukan melalui kolaborasi dengan Dinas Kesehatan, Balai Besar Veteriner (BBVet) Wates, dan UGM,” katanya.
Trenggono berharap bantuan peningkatan kapasitas bagi petugas tetap berlanjut guna menghadapi ancaman wabah penyakit hewan dan zoonosis ke depan.
“Kami berharap bantuan ini terus berlanjut dalam penanganan penyakit pada hewan ternak. Kami berharap bantuan diperluas untuk mengantisipasi penyakit yang berkembang seperti penyakit mulut dan kuku pada hewan ternak,” katanya.