redaksiharian.com – Deputi Pendanaan dan Investasi Badan Otorita Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara Agung Wicaksono pastikan pembangunan IKN masih terus berlanjut walau ganti presiden. Menurutnya, pembangunan suatu tempat maupun kota harus dilihat dari potensi tempat tersebut, bukan siapa presidennya,
“Kuncinya adalah ketika dia lihat kota dia lihat potensinya. Ini adalah soal Indonesia, ini adalah soal masa depan Indonesia. Pemimpinnya siapa di republik ini pasti pemimpin itu akan memahami, akan melihat bagaimana kebutuhan dan bagaimana dukungan para investor, para ekonom yang menginginkan ada manfaat dari proyek tersebut,” tuturnya dalam acara Sosialisasi Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2023 di Ciputra Artpreneur, Jakarta Selatan, Selasa (23/5/2023).
Ia pun menjelaskan, pembangunan IKN membutuhkan waktu dan proses yang panjang. Agung juga membandingkan dengan pembangunan kota lainnya seperti BSD dan Jababeka yang butuh bertahun-tahun agar bisa menjadi kota mandiri.
“It’s a long way, it’s a long process ya. BSD sekian puluh tahun. Jababeka 1989 masih tanah liat ya, sekarang kota mandiri. Jadi ini semua adalah pesan yang menurut saya perlu dikedepankan,” paparnya.
Di sisi lain, Kepala Badan OIKN Bambang Susantono menuturkan untuk tidak melihat pembangunan IKN hanya sampai 2024 saja. Sebab, terdapat beberapa hal yang masih harus dibangun.
“Satu hal yang saya pribadi ingin sampaikan, (pembangunan IKN) jangan dikecilkan hingga 2024 saja, karena kita membangun ibu kota ini hingga 2045 dan yang kita bangun adalah suatu kota futuristik masa depan,” tuturnya.