redaksiharian.com – Koperasi binaan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Pemprov Kepri) Marin Agri Sejahtera dan VCPlus Limited Singapura melakukan penandatanganan MoU atau kerja sama terkait pengembangan sumber budi daya perikanan di Kabupaten Bintan.
“Untuk mengoptimalkan sumber daya alam terutama di sektor budi daya, Koperasi Marin Agri Sejahtera sebagai koperasi organik, sudah memiliki fondasi budi daya dan pengembangan ekosistem,” kata Ketua Koperasi Marin Agri Sejahtera usai penandatangan MoU, di Kampung Budi Daya Keter Tengah, Kelurahan Tembeling, Kecamatan Teluk Bintan, Bintan, Selasa.
Karena itu, katanya lagi, koperasi merasa perlu untuk mengembangkan kegiatan budi daya pada skala industri yang lebih besar, dengan menggandeng mitra pengembangan di bidang ketersediaan bibit, agar produk budi daya menjadi sustainable.
Ia menyebut mitra yang dipilih pihaknya adalah VCPlus Limited yang berbasis di Singapura. VCPlus Limited akan menyediakan teknologi, akses marketplace kepada pasar global, menjamin keberlanjutan hasil produksi budi daya perikanan, akses pada modal kapital dan manajemen pengelolaan bisnis untuk mendapatkan peningkatan ekonomi dan kesejahteraan bagi anggota koperasi.
Koperasi Marin Agri Sejahtera sendiri saat ini masih mengelola area laut seluas sekitar 500 meter persegi di Kampung Keter Tengah dengan mengadakan budi daya ikan bawal bintang dan kerapu.
Budi daya dilakukan dari hulu ke hilir, mulai pendederan, pembesaran untuk siklus panen jenis bawal, kakap, dan kerapu sepanjang enam bulan.
Pada tahap awal untuk pilot project pemenuhan kapasitas produksi sejumlah dua ton per bulan diperlukan biaya investasi sekitar Rp5 miliar.
Kemudian secara bertahap akan ditingkatkan menjadi 20 ton per bulan untuk pemanfaatan ruang laut seluas lima hektare senilai Rp100 miliar, sehingga cita-cita besar mewujudkan Bintan Fisheries Estate yang mampu melayani kebutuhan pasar baik lokal, regional maupun internasional akan dapat terwujud.
“Saya berharap kita akan terus meningkatkan kerja sama dan koordinasi antarkelembagaan baik pemerintahan daerah maupun pusat, VCPlus, pihak swasta, para pelaku usaha dan stakeholder lainnya, agar tercipta hubungan baik dan saling sinergis satu sama lain,” katanya lagi.
Clarence Chong, CEO dari VCPlus Limited memastikan siap mendukung produksi perikanan budi daya dari Koperasi Marin Agri Sejahtera dengan menghadirkan teknologi yang tepat dan applicable.
“Selain pembiayaan modal, kami juga punya banyak jaringan global untuk pemasaran produk-produk perikanan budidaya,” ujarClarence Chong.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi KepriSaid Sudrajatmengapresiasi penandatanganan MoU kedua belah pihak tersebut berkaitan dengan pengembangan budi daya perikanan, khususnya di Kabupaten Bintan.
Ia berharap kerja sama ini menjadi pemantik dalam hal menggairahkan sektor budi daya perikanan, mengingat kondisi geografis Provinsi Kepri ialah 96 persen laut. Dengan begitu masyarakat tidak hanya mengandalkan perikanan tangkap, tapi juga dikombinasikan dengan budi daya perikanan.
“Pembibitan hingga pembesaran budi daya ikan harus dilakukan dari hulu hilir. Kemudian menjamin produksi sesuai kualitas, kuantitas, rutinitas karena kebutuhan pasar dalam dan luar negeri harus sesuai permintaan,” ujar Said Sudrajat.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi KepriAgustiawarmanoptimistis Kabupaten Bintan sangat potensial dilakukan pengembangan budi daya perikanan. Salah satunya untuk memenuhi permintaan ikan di pasaran dalam sampai luar negeri yang terus meningkat.
Dia meyakini budi daya perikanan bakal menjadi masa depan di sektor kelautan dan perikanan di daerah tersebut.
“Makanya, diperlukan kolaborasi pemerintah bersama semua stakeholder terkait, sehingga kekayaan alam laut di daerah ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk kesejahteraan masyarakat,” ujar Agustiawarman.