redaksiharian.com – Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengajak para pengusaha importir untuk terlibat dalam pembangunan industri di dalam negeri. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk melakukan substitusi terhadap produk-produk impor .

Ia menuturkan, saat ini pemerintah menerapkan kebijakan indistrialisasi substitusi impor secara bertahap. Salah satunya diimplementasikan dalam melakukan pengadaan barang dan jasa pemerintah.

Tujuannya, untuk memberikan ruang bagi pelaku koperasi dan UKM agar mampu lebih berdaya saing, sehingga dapat berkontribusi mendorong pertumbuhan ekonomi.

“Pemerintah akan mengajak para imprtir untuk bekerja sama investasi membangun pabrik, membangun produksi di dalam negeri,” ujar Teten Masduki dalam webinar peringatan HUT Persatuan Insinyur Indonesia (PII) ke-71, Selasa (23/5/2023).

Industrialisasi substitusi impor diharapkan dapat melibatkan pelaku koperasi maupun UKM.

Menurut Teten, industrialisasi substitusi impor yang melibatkan koperasi multipihak dapat menjadi pendekatan yang menarik dalam mengurangi ketergantungan impor pada sektor primer. Terlebih, ada keunggulan atas koperasi dan UKM yang ada di Indonesia.

Ia bilang, melalui Peraturan Menteri Koperasi Nomor 8 Tahun 2021, koperasi multipihak dapat mengembangkan sektor industri dalam negeri dengan mengikuti tren saat ini yang mengarah pada bentuk sharing economy atau collaborative economy.

“Pendekatan bisnisnya dapat dilakukan dengan cara mengagregasi para pelaku pada semua rantai nilai industri dalam suatu bisnis di bawah wadah koperasi,” kata dia.