redaksiharian.com – Timnas basket 5×5 putri Indonesia mengukir sejarah karena untuk pertama kalinya meraih medali emas di turnamen SEA Games. Mereka mengalahkan Singapura 86-39 dalam pertandingan yang berlangsung pada Minggu, 14 Mei 2023 di Morodok Techo National Stadium.

Di balik prestasi tersebut, ada cerita penuh perjuangan dan pengorbanan. Tim basket putri melakukan pemusatan latihan selama sembilan bulan di Surabaya, Jawa Timur.

Selama pemusatan latihan, mereka memiliki keterbatasan waktu pulang ke kota masing-masing untuk bertemu keluarga. Bahkan, ada yang tidak pulang ke kotanya saat Idul Fitri 2023 karena berdekatan dengan waktu bertanding di SEA Games 2023 .

“Kita kan harus latihan terus. Sehari (latihan) dua kali terus satu kali latihan bisa 2-3 jam. Iya (total latihan sehari enam jam). (Latihan) pagi biasanya jam tujuh sampai sembilan,” tutur pemain basket putri Indonesia, Henny Sutjiono.

Mereka bangun pukul 5.00 pagi lalu berangkat ke gor pukul 5.45 WIB. Kemudian, pukul 6.30, mereka harus sudah ada di lapangan untuk mulai pemanasan. Latihan dimulai pukul 7.00 dan selesai pada 9.00 WIB.

Setelah itu, mereka kembali ke hotel untuk beristirahat dan kembali latihan pukul 15.00 WIB. Tetapi, mereka harus sudah berkumpul di lapangan pukul 14.00 WIB.

“Kita biasanya video session dulu sih sebelum latihan kalau siang, jadi lebih awal lagi. Jam 2 video session terus kita tapping, mobility lagi terus latihan lagi. Jam 2 udah di gor untuk video session itu,” kata Henny dilansir dari kanal YouTube Deddy Corbuzier pada Selasa, 23 Mei 2023.

Latihan siang berakhir pukul 17.00 WIB. Setelah itu, mereka biasanya diterapi. Selesai latihan, tim basket putri Indonesia boleh melakukan aktivitas di luar tetapi harus kembali ke hotel sebelum pukul 21.00 WIB.

Henny menjelaskan bahwa ia memang menyukai olahraga basket. Apalagi, karirnya melesat sampai ke level nasional sehingga ia bersemangat.

“Kalau aku karena memang passion-nya memang suka basket sih jadi kecemplung di basket karena bisa sampai ke nasional jadi saya tetap nerusin gitu sih. Coba kalau enggak sampai nasional ya mungkin udah nerusin sesuai yang jurusan saya sih mungkin kariernya,” ucapnya.

Lebih lanjut, pebasket asal Surabaya ini mengatakan bahwa sifatnya yang tomboy membuatnya menyukai olahraga, terutama basket sedari kecil.***