2 menit

Menurut Wagub DKI Jakarta, proyek IKN yang Pemerintah Pusat gagas bisa membantu menurunkan potensi Jakarta tenggelam di tahun 2050. Tidak percaya? Berikut ulasan selengkapnya!

Isu Jakarta tenggelam di tahun 2050 kembali santer beredar di masyarakat.

Kabarnya, tenggelamnya ibu kota ini akan terjadi akibat penurunan tinggi permukaan tanah yang masif.

Namun, Pemerintah Pusat telah menyusun berbagai strategi untuk mengatasinya.

Salah satunya adalah dengan memulai proyek IKN atau perpindahan ibu kota.

Yuk, simak informasi selengkapnya berikut ini!

Proyek IKN Turunkan Risiko Jakarta Tenggelam

proyek ikn turunkan risiko jakarta tenggelam

Sumber: beritagar.id

Pandangan ini datang dari Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria.

Menurutnya, keputusan Pemerintah Pusat untuk memindahkan ibu kota adalah upaya untuk mengurangi beban tanah di Jakarta.

“Salah satu tujuannya memindahkan ibu kota dari Jakarta ke Kalimantan Timur, di antaranya adalah mengurangi beban DKI Jakarta. Termasuk beban adanya penurunan muka air tanah,” jelas Ariza, dilansir dari cnnindonesia.com, Rabu (10/8/2022).

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa perpindahan ibu kota tentu akan beriringan dengan perpindahan warganya.

Tidak hanya itu, setelah proyek IKN selesai tentu akan banyak perkantoran pusat dan swasta yang ikut berpindah.

Hal ini nantinya akan berpengaruh besar terhadap penggunaan air tanah yang menjadi penyebab utama penurunan muka tanah di Jakarta.

“Perkantoran pusat kan membutuhkan air yang tidak sedikit selama ini,” katanya.

Karena itulah ia meyakini proyek IKN akan berdampak sangat signifikan terhadap isu Jakarta tenggelam di tahun 2050.

Upaya Lain dari Pemerintah Daerah

proyek ikn selamatkan jakarta dari tenggelam

Sumber: kompas.com

Namun, tentu pemerintah daerah tidak sepenuhnya bergantung pada proyek tersebut.

Ada upaya lainnya untuk meminimalisir risiko penurunan tinggi permukaan tanah Jakarta.

Salah satunya adalah dengan meminimalisir penggunaan air tanah dari bangunan tinggi hingga rumah tinggal.

“Supaya tidak ada lagi penyedotan air tanah melalui pompa-pompa pribadi, kita upayakan air bersih itu (masyarakat) dapatnya melalui PAM Jaya, dan beberapa upaya lainnya,” kata Ariza, dilansir dari okezone.com, Rabu (10/8/2022).

Ke depannya, pemerintah akan terus mengawasi dan mengevaluasi lebih lanjut penggunaan air tanah tersebut.

Karena itu, ia juga meminta kerja sama dari masyarakat untuk melaporkan gedung yang masih memanfaatkan air tanah.

Apabila ada yang terbukti melanggar, pengelola gedung akan mendapat teguran hingga sanksi dari pemerintah.

Langkah tegas ini diambil karena permukaan tanah Jakarta terus menurun dan permukaan laut naik.

“Prediksinya di tahun 2050, 90 persen dari wilayah Jakarta terutama di bagian utara itu bisa jadi akan tenggelam,” pungkasnya.

***

Semoga informasi di atas bermanfaat ya, Property People!

Pantau terus informasi penting seputar properti lewat Berita 99.co Indonesia.

Jangan lupa, kunjungi 99.co/id dan Rumah123.com yang selalu #AdaBuatKamu untuk menemukan hunian impian.

Ada banyak pilihan properti menarik, seperti perumahan Grand Asritama Cihanjuang.

Artikel ini bersumber dari www.99.co.