redaksiharian.com – Baru-baru ini, seorang anak perempuan berusia 8 tahun di Thissur, Kerala, India , meninggal dunia karena Redmi Note 5 Pro miliknya meledak saat dimainkan.
Menanggapi masalah tersebut, Xiaomi pun buka suara melalui pernyataan resmi. Perusahaan menyebut bahwa pihaknya prihatin atas kejadian yang menimpa keluarga dan bakal menangani kasus ini dengan serius.
“Di Xiaomi India, keamanan pelanggan adalah yang terpenting. Kami akan menanggapi kasus in dengan sangat serius. Kami akan menemani pihak keluarga untuk melewati masa-masa sulit dan mendukung mereka dengan cara yang bisa dilakukan,” jelas Xiaomi, sebagaimana dikutip KompasTekno dari GizChina, Jumat (28/4/2023).
Xiaomi melaporkan pihaknya tengah melakukan proses investigasi. Penyelidikan bakal dilakukan bersama dengan pihak berwajib agar masalah yang terjadi bisa segera diselesaikan.
“Permasalahan ini tengah diinvestigasi. Kamu juga bekerja bersama pihak berwenang untuk menemukan penyebab utama dari kecelakaan tersebut dan bakal mendukung proses ini sesuai dengan ketentuan yang berlaku,” lanjut Xiaomi.
Dari pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa penyebab dari ledakan Redmi Note 5 Pro milik sang anak masih dalam proses investigasi dan penyebabnya belum diketahui lebih lanjut.
Kronologi
Pada 24 April 2023 kemarin, tepatnya pukul 22.30 waktu setempat, terdapat laporan bahwa anak bernama Adithyashree meninggal dunia akibat Redmi Note 5 Pro miliknya meledak saat dimainkan.
Sebelum terjadi ledakan, sang anak tengah didampingi oleh neneknya yang tidak disebutkan identitasnya. Berdasarkan pengakuan nenek Adithyashree, cucunya tengah bermain ponsel sambil berbaring mengenakan selimut.
Ketika neneknya sedang pergi ke dapur untuk mengambil makanan dan ingin kembali ke tempat cucunya berada, terdengar suara ledakan. Dengan kaget, sang nenek segera menghampiri tempat Adithyashree berada.
Neneknya mengaku Adithyashree sudah berlumuran darah akibat terkena ledakan smartphone. Setelah melapor ke pihak berwajib, nenek Adithyashree menduga bahwa ponsel milik cucunya bisa meledak karena perangkat tersebut sudah digunakan terlalu lama untuk menonton. Namun, durasi penggunaan ponselnya tidak dirinci lebih lanjut.
Merujuk temuan dari tim forensik, ponsel tersebut dimainkan dalam kondisi tidak diisi daya, tetapi mengalami overheating (suhu perangkat yang terlalu panas).
Sementara itu, laporan dari pihak kepolisian menemukan bahwa ledakan smartphone membuat jari tangan kanan Adithyashree putus dan telapak tangannya terluka.
Sampai saat ini, tim forensik dikabarkan tengah mengumpulkan puing-puing perangkat yang terbakar untuk diteliti lebih lanjut. Ashok Komar, ayah mendiang Adithyashree juga sudah mengerahkan seluruh tim kepolisian untuk menyelidiki kecelakaan ini secara menyeluruh.
Untuk lebih jelasnya mengenai kronologi kasus kecelakaan ini, bisa baca di artikel “ ”.