redaksiharian.com – Jakarta, CNBC Indonesia – Warren Buffet merupakan investor legendaris dan orang terkaya nomer lima di dunia dengan harta US$ 113 miliar, berdasarkan data dari Forbes. CEO Berkshire Hathaway terkenal sebagai penganut strategi value investing, memilih saham dengan valuasi ‘terdiskon’ tetapi fundamental solid.
Namun, menurut Warren Buffet investasi terbaik bukan lah saham, atau emas yang menyandang status aset aman serta lindung nilai terhadap inflasi. Investasi terbaik menurutnya adalah pada diri sendiri.
“Investasi terbaik sejauh ini adalah segala sesuatu yang bisa mengembangkan diri Anda, dan itu tidak dikenakan pajak sama sekali,” kata Buffet dalam pertemuan pemegang saham Berkshire Hathaway 2022, sebagaimana dikutip Inc. April tahun lalu.
Pernyataan Buffet tersebut diungkapkan saat dunia sedang menghadapi inflasi yang sangat tinggi. Bank sentral di berbagai negara sangat agresif dalam mengerek suku bunga guna meredam inflasi. Alhasil, dunia dipenuhi ketidakpastian, bursa saham global pun mengalami gonjang-ganjing.
Berkshire Hathaway pun membukukan kerugian sebesar US$ 22,82 miliar pada 2022. Kerugian tersebut disebabkan oleh kinerja pasar modal AS yang terjun bebas tahun lalu dengan kerugian dalam investasi dan kontrak derivatif Berkshire tercatat mencapai US$ 67,9 miliar.
Sebelumnya pada tahun 2021 ketika kinerja saham melonjak, Berkshire membukukan keuntungan investasi sebesar US$ 90,8 miliar (Rp 1.362 triliun).
Meski demikian, Warren Buffett mempertahankan rasa optimismenya dalam surat tahunannya kepada investor pada hari Sabtu (25/2), dengan mengatakan bahwa dia terus percaya pada ketangguhan ekonomi AS.
“Saya telah berinvestasi selama 80 tahun-lebih dari sepertiga umur [AS]. Terlepas dari kegemaran warga [AS] – hampir antusias – untuk mengkritik dan meragukan diri sendiri, saya belum melihat adanya waktu yang masuk akal untuk membuat taruhan jangka panjang melawan Amerika,” kata Buffett dalam surat itu.
Warren Buffett, yang secara luas dianggap sebagai salah satu investor top dunia, telah menerbitkan surat-surat tersebut selama lebih dari setengah abad. Selama itu, dia tidak hanya merefleksikan kinerja perusahaan tahun sebelumnya, tetapi juga membagikan pemikirannya tentang segala hal mulai dari aturan akuntansi hingga keengganannya untuk mengambil risiko yang berlebihan.
Sebagaimana dilansir Inc Buffet menyebut salah satu kemampuan yang harus dikembangkan oleh pebisnis adalah komunikasi.
“Jika kamu tidak bisa berkomunikasi, itu seperti berkedip kepada seorang gadis di tempat gelap, tidak akan terjadi apa-apa. Anda bisa memiliki semua kepintaran di dunia, tetapi Anda harus mempu mentransmisikannya. Dan transmisinya adalah komunikasi,” katanya.
Menurut Buffet berinvestasi pada pengembangan kemampuan komunikasi bisa meningkatkan nilai seseorang hingga 50%.
CNBC INDONESIA RESEARCH