redaksiharian.com – Penangkaran buaya Asam Kumbang, di Medan, Sumatera Utara,sepi pengunjung pada Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1444 Hijriah, Sabtu.

“Di sini memang sepi pengunjungsejak pandemi COVID-19,” ujar pemilik penangkaran tersebut, Lim, kepada ANTARA di lokasi, Medan.

Karena itu, dia pun tidak bisa memprediksi kapan penangkaran buayanya akan ramai semasa Lebaran 2023.

Pada Sabtu siang, hanya terlihat tidak lebih dari 15 pengunjung di lokasi yang menjadi tempat hidup lebih dari 1.000 buaya tersebut.

Sebagian dari mereka berasal dari Medan, tetapi ada pula yang dari luar kota misalnya Deli Serdang.

“Saya sengaja bawa anak-anak ke sini karena mereka belum pernah. Mumpung libur,” kata Eki, warga Medan, yang datang bersama istri dan dua anaknya.

Sementara itu Obin Hutahaean, warga Patumbak, Deli Serdang, sengaja datang ke penangkaran buaya itu demi mengingat masa lalu.

Obin menyebut bahwa, sebelum ke sana pada Lebaran 2023, terakhir kali dirinya ke penangkaran itu 35 tahun lalu.

“Setelah 35 tahun, akhirnya kami ke sini lagi. Untuk anak dan cucu saya, ini kunjungan pertama mereka,” tutur dia.

Penangkaran buaya Asam Kumbang berdiri sejak1959. Berawal dari belasan ekor, kini tempat itu mempunyai sekitar 1.000 ekor buaya dengan berbagai umur dan ukuran. Usia tertua buaya di sana adalah 50 tahun.

Harga tiket masuk penangkaran itu Rp10 ribu dengan biaya parkir mulai dari Rp3.000.

Penangkaran buaya Asam Kumbang merupakan salah satu objek wisata unggulan di Kota Medan.