redaksiharian.com – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat realisasi penyalurandana desa untuk Provinsi Nusa Tenggara Timur(NTT) mencapaiRp433,8 miliar pada triwulan pertama 2023.
“Dana desa Rp433,8 miliar tersebut, tersalur pada 1.362 desa (tahap pertama) dan 74 desa tahap dua, ” kataKepala Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan Kemenkeu,Provinsi NTT, Catur Ariyanto Widododi Kupang, Jumat.
Realisasi penyaluran dana desa sampai dengan 31 Maret tersebut,baru mencapai16,1 persen dari total pagu tahun 2023 untukNTT.
Ia menjelaskan, penyaluran dana desa pada triwulan I direalisasikan untuk desa-desa yang tersebar di 19 kabupaten di NTT, kecuali Kabupaten Ngada dan Kabupaten Sabu Raijua yang terlambat dalam penyaluran.
Keterlambatan seperti yang terjadi di Kabupaten Ngada, kata dia, akibat adanya pemilihan kepala desa di 96 desa dan baru dilantik pada Desember 2022, selain itu ada pembentukan 55 desa baru.
“APBDesterlambat apalagi banyak yang melakukan perubahan maka prosesnya jadi tertunda,” katanya.
Sedangkan di Sabu Raijua, kata dia, kendala yang dihadapi berupa keterlambatan laporan pertanggungjawaban tahun 2022 yang berpengaruh terhadap penetapan APBDes tahun 2023.
Catur berharap, desa-desa di kedua kabupaten itu segera merealisasikan penyaluran untuk mendukung percepatan pembangunan berbagai sektor di desa.
“Bagaimana pun dana desa ini turut memberikan andil bagi penanganan dampak inflasi dan juga turut menyumbang pertumbuhan ekonomi di daerah,” katanya.