redaksiharian.com – Harga emas dunia menguat ke atas level 2.000 dollar AS pada akhir perdagangan Kamis (20/4/2023) waktu setempat atau Jumat pagi WIB.

Penguatan itu didorong melemahnya dollar AS dan imbal hasil obligasi pemerintah Amerika Serikat (AS) atau U.S Treasury usai rilis data ekonomi AS yang menunjukkan perlambatan ekonomi.

Mengutip CNBC, harga emas di pasar spot naik 0,5 persen menjadi di level 2.002,69 dollar AS per ons. Sementara harga emas berjangka Comex New York Exchange naik 0,4 persen ke level 2.014,30 dollar AS per ons.

Data terbaru menunjukkan klaim pengangguran mingguan AS naik 5.000 menjadi 245.000 dalam pekan yang berakhir 15 April 2023, yang berarti pasar tenaga kerja secara bertahap melambat.

Selain itu, Indeks Manufaktur Fed Philadelphia merosot ke negatif 31,3 pada April 2023 dari negatif 23,2 di bulan sebelumnya. Data ini menunjukkan adanya penurunan aktivitas pabrik yang jauh lebih rendah.

“Kami melihat bencana pada data Fed Philadelphia dan klaim pengangguran yang terus meningkat, sehingga ekonomi melemah,” ujar Edward Moya, Analis Pasar Senior di Oanda.

Pelemahan data ekonomi tersebut mendorong indeks dollar AS turun 0,2 persen, begitu pula dengan yield U.S Treasury yang menjadi acuan imbal hasil.

Alhasil, turunnya nilai dollar AS tersebut membuat harga emas menjadi lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya, sehingga meningkatkan permintaan pada logam mulia.

Kondisi perekonomian AS itu, sekaligus mendukung pandangan bahwa bank sentral AS, Federal Reserve (The Fed) dapat berhenti menaikkan suku bunga pada Juni 2023, setelah kenaikan suku bunga yang diharapkan bulan depan.

Pasar kini memperkirakan peluang sekitar 88 persen untuk The Fed menaikkan lagi suku bunganya sebesar 25 basis poin pada pertemuan Mei mendatang. Kenaikan terakhir, yang setelahnya suku bunga The Fed akan stabil di sisa tahun 2023.

Para pelaku pasar pun tengah mengamati pernyataan lebih lanjut oleh pembuat kebijakan Fed pekan ini. Analis menilai, emas masih memiliki ruang untuk kembali melemah.

“Minggu ini ada beberapa pembicaraan Fed yang agresif dari para pembicaranya, dan kelanjutan dari narasi itu dapat memberikan dorongan pada greenback, yang dapat membuat emas kembali melemah,” tulis analis DailyFX Warren Venketas dalam sebuah catatan.