redaksiharian.com – PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menyampaikan bahwa sebanyak 7.562 unit sepeda motor telah menyeberang dari Pulau Jawa menuju Sumatera melalui Pelabuhan Ciwandan di Banten.

“Dari pemberangkatan perdana pemudik motor via Pelabuhan Ciwandan pada Sabtu (15/4) dini hari hingga Minggu siang total jumlah roda dua yang diangkut 7.562 unit dan truk logistik sebanyak 2.197 unit,” demikian disampaikan Corporate Secretary ASDP Shelvy Arifin dalam keterangan tertulis yang diterima di Banten, Senin.

Shelvy menyampaikan, jumlah total kendaraan yang dilayani dari Ciwandan dalam dua hari tersebut sebanyak 9.759 unit.

Dari pelabuhan Ciwandan, tercatat jumlah reservasi tiket roda dua rute Ciwandan – Bakauheni dari H-7 hingga H-1 sebanyak 22.152 unit atau baru sebesar 22,85 persen.

Adapun reservasi tertinggi sebanyak 5.081 unit sepeda motor atau baru mencapai 21,39 persen pada 20 April 2023 atau H-2.

Untuk rute Ciwandan – Panjang yang dilayani KM Dobonsolo (PT Pelni) pada H-3 s/d H-2 dengan total 3 trip tercatat jumlah reservasi sebanyak 3.045 unit sepeda motor atau sebesar 81,20 persen dengan reservasi tertinggi pada 20 April 2023 atau H-2 sebanyak 1.831 unit sepeda motor atau sebesar 73,24 persen.

Lebih lanjut Shelvy mengungkapkan, di Pelabuhan Ciwandan terdapat 8 kapal yang beroperasi melayani pemudik motor menuju Pelabuhan Bakauheni dan Pelabuhan Panjang di Lampung, yakni KMP. Rishel, KMP. Raja Rakata, KMP. Trimas Fadhila, KM Mutiara Ferrindo 7, KMP. Athaya, KMP. Amadea dan KMP. ALS Elvina, sertaKMP Kumala.

Sementara itu, Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Hendro Sugiatno usai menggelar rapat bersama pihak BPTD, KSOP Banten, Dir TSDP, Dishub Banten, Dirlantas, serta PT ASDP guna mengevaluasi kondisi dan situasi arus mudik hingga Minggu (16/4) kemarin menyampaikan bahwa berdasarkan evaluasi terkait antrean truk di Ciwandan selama 8 jam pada Sabtu (15/4), pihaknya menyampaikan beberapa poin permasalahan.

Pertama, terjadi peningkatan pergerakan truk menuju Sumatera dari Jawa yang mencapai 60 persen.

“Kedua terdapat satu kapal yang kurang, ketiga tugboat juga masih kurang,” kata Hendro.

Lanjut Hendro, adanya supir truk yang memilih untuk menaiki kapal yang sandar di Bakaheuni. Padahal, terdapat kapal yang disiapkan ke Pelabuhan Panjang.

Kelima, masih terdapat penumpang yang datang ke pelabuhan tidak membawa tiket atau belum punya tiket, dan keenam, yaitu screening boarding pass yang dilakukan setelah penumpang masuk.

Mengatasi permasalahan tersebut, Kemenhub bersama dengan instansi terkait telah mengevaluasinya dan mengambil langkah-langkah penyelesaian.

“Pada tugboat terdapat penambahan berjumlah dua sekarang berjumlah empat, dan pergerakan kapal semakin cepat, kedua adalah bahwa untuk screening akan dipercepat,” katanya.

Pihak Ditjen Perhubungan Darat juga menyatakan akan menjaga keseimbangan volume di masing-masing pelabuhan.

Untuk kendaraan roda dua tetap akan diarahkan ke pelabuhan Ciwandan.

Hendro meyakini bahwa jumlah truk akan berkurang karena adanya kebijakan pembatasan truk logistik.

Ia menambahkan, model di Pelabuhan Ciwandan adalah tipe kanal, di mana jika terdapat satu kapal yang sandar dan satu lagi keluar, maka tidak tersedia ruang kosong yang aman untuk dijadikan alur keluar-masuk.

“Untuk ke depan, kami akan membagi volume pelabuhan dan menghitungnya dengan v/c ratio, sehingga tidak ada pelabuhan yang kelebihan muat dan tidak ada juga yang kosong,” ujarnya.