redaksiharian.com – Inovator di lini depan bisnis dengan solusi dan mitra yang memberikan keunggulan kinerja, Zebra Technologies Corporation (NASDAQ: ZBRA), terpilih oleh sebanyak delapan persen responden teratas Supplier Engagement Leader 2022 dari organisasi nirlaba global pengelolaan dampak lingkungan CDP untuk mengatasi perubahan iklim.

“Kami berterima kasih atas dukungan dan engagement dari para supplier kami di seluruh dunia ketika kami memanfaatkan praktik terbaik untuk meningkatkan keberlanjutan dalam bisnis kami sendiri dan bagi pelanggan kami,” kata Country Manager Indonesia Zebra Technologies Eric Ananda dalam keterangan resmi yang diterima Sabtu.

Menurut Eric, pengakuan dari CDP ini menegaskan komitmen pihaknya untuk mengukur dan mengurangi risiko iklim dalam rantai pasokan serta melanjutkan upaya untuk melindungi lingkungan.

Sejalan dengan inisiatif Science Based Targets, Zebra berkomitmen untuk mengurangi sebanyak 15 persen emisi gas rumah kaca scope 3 secara absolut dari pembelian barang dan penggunaan produk yang dijual oleh pelanggan pada tahun 2030 dari baseline tahun 2020.

Untuk mencapai tujuan tersebut, perusahaan telah berfokus pada supplier engagement, inovasi produk, dan berbagai inisiatif keberlanjutan ekonomi sirkuler.

Sistem Supplier Engagement Rating tahunan CDP secara independen mengevaluasi strategi engagement dari para supplier dengan tujuan mengenali praktik terbaik dan mempercepat tindakan mereka untuk mengurangi emisi dalam rantai pasokan global.

Zebra termasuk di antara pilihan delapan persen teratas yang dinilai dalam hal supplier engagement terkait perubahan iklim.

“Sederhananya, jika sebuah perusahaan ingin tetap bertahan dalam bisnis di masa depan, mereka harus mulai melibatkan aspek lingkungan ke dalam cara mereka membeli dan bekerjasama dengan supplier untuk mendorong aksi dalam rantai pasokan,” kata Global Head of Value Chains CDP Sonya Bhonsle.

Sonya menambahkan perlu untuk melihat kepemimpinan lingkungan dari perusahaan-perusahaan saat ini dengan mengatasi dampak perusahaan mereka terhadap perubahan iklim dan lingkungan secara bersama-sama.

“Melalui kerja sama dengan para supplier mereka secara terintegrasi yang mencakup lingkungan sebagai standar, dan dengan memberi insentif atas engagement ini di dalam organisasi mereka,” kata Sonya.