redaksiharian.com – Majelis Ulama Indonesia ( MUI ) turut menanggapi kasus penipuan dengan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) yang menyasar sejumlah masjid wilayah DKI Jakarta. MUI meminta pihak penegak hukum segera menyelidiki secara tuntas terkait komplotan dalam aksi penipuan yang meresahkan masyarakat itu.

Ketua MUI , K.H. Muhammad Cholil Nafis menegaskan bahwa penyelidikan tuntas dan transparan perlu dilakukan pihak penegak hukum lantaran sangat mungkin aksi penipuan memakai QRIS itu tidak hanya dilakukan oleh satu atau dua orang.

Hal ini juga bertujuan untuk mencegah kemungkinan bertambahnya korban-korban lain.

“Harus dicari siapa komplotannya, harus transparan agar masyarakat tidak ada lagi yang menjadi korban,” ujarnya dalam pernyataan di Jakarta, dikutip Pikiran-Rakyat.com pada Rabu, 12 April 2023.

Lebih lanjut, Cholil Nafis menyayangkan kemunculan aksi penipuan dengan teknologi QRIS karena pelaku pasti orang yang pintar memanfaatkan kelemahan masyarakat awam.

“Saya menyesalkan penipuan dengan QRIS karena itu mengelabuhi umat,” ujarnya menuturkan pandangan.

Dalam hal ini, aksi penipuan memakai QRIS di masjid-masjid Jakarta itu seperti sudah dirancang terjadi pada bulan Ramadhan, sehingga sangat mungkin memunculkan banyak orang dermawan.

“Kasihan, ini bulan Ramadhan, orang-orang lagi pada dermawan, eh ternyata ada yang menipu di sini,” ujarnya menambahkan.

Selain itu, dia juga mengimbau kepada seluruh pengelola masjid-masjid di Indonesia untuk lebih meningkatkan pengamanan, seperti mereka dapat secara berkala melakukan pengecekan terhadap stiker-stiker barcode QRIS sejenis itu.

Sebelumnya, terungkap modus penipuan baru dengan teknologi QRIS yang terjadi di Masjid Nurul Iman Blok M Square, Jakarta Selatan. Aksi kejahatan itu tersebar luas dalam media sosial, yang diunggah pertama kali oleh pendakwah dengan akun Instagram @redasamudera.id.

Saat itu, rekaman kamera CCTV sekira pukul 10.37 WIB pada 6 April 2023 lalu menampilkan adegan aksi pelaku yang memakai kemeja biru dan berkacamata.

Dalam aksinya, pelaku kedapatan melakukan aksi mengganti barcode QRIS asli dari Masjid Nurul Iman Blok M Square dengan miliknya yang berlabelkan Restorasi Masjid.

Hati-hati kepada para pengurus DKM dan jemaah Masjid karena ada upaya pemalsuan QRIS untuk kotak amal masjid!” kata imbauan dari pendakwah Reda Samudera dalam akun Instagram pribadinya.

Belakangan ini, identitas pelaku dipastikan bernama Iman Mahlil Lubis yang memiliki banyak catatan penipuan di Medan, Sumatra Utara.***