redaksiharian.com – Dana Moneter Internasional (IMF) pada Selasa (11/4) memproyeksikan ekonomi China akan tumbuh sebesar 5,2 persen pada 2023 dan 4,5 persen pada 2024.

“Kami memproyeksikan (untuk China) pertumbuhan 5,2 persen pada 2023. Naik dari 3 persen tahun lalu,” kata Pierre-Olivier Gourinchas, Direktur Departemen Riset IMF, dalam konferensi pers tentang laporan World Economic Outlook (WEO) terbaru pada Selasa.

Mengingat besarnya ekonomi China, perekonomian tersebut dapat menjadi kontributor utama dalam pertumbuhan global di tahun mendatang, kata Gourinchas, menambahkan bahwa pembukaan kembali ekonomi China yang pesat dengan rebound yang kuat akan menjadi “salah satu (bagian) dari berita positif untuk 2023.”

“Seiring gelombang COVID-19 mereda (di China) pada Januari tahun ini, mobilitas menjadi normal, dan sejumlah indikator ekonomi frekuensi tinggi, seperti penjualan ritel dan pemesanan layanan perjalanan, mulai meningkat,” kata IMF dalam laporan WEO.

“Pembukaan kembali dan pertumbuhan ekonomi China kemungkinan akan menghasilkan limpahan positif, bahkan limpahan yang lebih besar bagi negara-negara dengan hubungan perdagangan yang lebih erat dan ketergantungan yang lebih kuat pada pariwisata China,” tambah laporan itu.

Menurut perkiraan IMF, ekonomi dunia akan tumbuh 2,8 persen pada 2023, 0,1 poin persentase lebih rendah dari perkiraan pada Januari.

“Kembalinya ekonomi dunia ke laju pertumbuhan ekonomi yang berlaku sebelum terjadinya berbagai guncangan pada 2022 dan gejolak sektor keuangan baru-baru ini menjadi semakin sukar dicapai,” kata IMF.

Pertumbuhan perekonomian-perekonomian maju akan turun hingga separuh pada 2023 menjadi 1,3 persen, sebelum naik menjadi 1,4 persen pada 2024, sebut IMF.

“Sekitar 90 persen perekonomian maju diproyeksikan akan mengalami penurunan pertumbuhan pada 2023,” lanjutnya.

“Dengan perlambatan yang tajam, perekonomian maju diperkirakan akan mencatat tingkat pengangguran yang lebih tinggi, rata-rata naik 0,5 poin persentase dari 2022 hingga 2024,” kata IMF.

China dan India menjadi “dua pengecualian untuk perlambatan” yang diperkirakan akan dialami perekonomian global tahun ini, kata Presiden World Bank Group David Malpass dalam sebuah konferensi media menjelang pekan Pertemuan Musim Semi IMF dan Bank Dunia.

“India dan China diperkirakan menyumbang setengah dari pertumbuhan global pada 2023. Namun, (perekonomian) lainnya menghadapi kondisi yang lebih sulit,” kata Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva pada sebuah acara baru-baru ini di Washington DC, demikian Xinhua dikutip Rabu.