redaksiharian.com – Belum lama ini, CEO Xiaomi, Lei Jun sempat menyurati para pegawai. Dalam memo tersebut, dia mengaku bisnis perusahaan sedang tidak baik-baik saja.

Xiaomi memang sedang mengalami waktu terburuknya. Yakni mulai dari sejumlah eksekutif yang memilih keluar hingga PHK massal di dalam perusahaan.

Selain itu, laporan keuangan terbaru Xiaomi juga mengecewakan. Capaian bisnis yang buruk tersebut dampak dari pandemi Covid-19.

Sebagai informasi, penjualan Xiaomi pada Q4-2022 anjlok 22,8% dari tahun ke tahun. Mengutip Reuters, Kamis (30/3/2023), jumlahnya menjadi 66,05 miliar yuan atau sekitar Rp 145 triliun.

Amblesnya penjualan ini sedikit di atas prediksi para analisi. Namun menjadi penurunan pendapatan selama empat kuartal berturut-turut.

Profit Xiaomi juga merosot sebanyak 67,3% atau menjadi 1,46 miliar yuan (Rp 3,2 triliun). Pada tahun sebelumnya, keuntungan perusahaan menapai 4,47 miliar yuan (Rp 9,8 triliun).

Sementara itu, pendapatan Xiaomi turun 14,7% pada 2022. Sedangkan profit keseluruhan ambles 61,4%.

Pasar smartphone China juga mengalami penurunan sepanjang 2022, ungkap firma riset Canalys. Namun Xiaomi tercatat yang terdampak paling parah dengan penjualan yang menurun 37% secara tahunan.

Dari laporan Canalys menyebutkan penjualan HP di China menurun 14% menjadi 287 juta unit. Angka tersebut di bawah 300 juta unit per tahun selama 10 tahun terakhir.

Bukan hanya di China, penurunan bisnis Xiaomi juga terjadi di India. Samsung menggantikan perusahaan tersebut jadi raja smartphone di sana. Menurut analis, fenomena tersebut dikarenakan tren yang berganti dari HP murah ke premium.