redaksiharian.com – Sejumlah negara di Timur Tengah memiliki tradisi unik saat Ramadhan, yakni meriam Ramadhan. Disebut meriam Ramadhan lantaran meriam ditembakkan saat maghrib, sebagai tanda akhir puasa di hari tersebut, seperti dikutip dari Daily News Egypt.

Dentuman meriam tersebut memberitahu warga muslim bahwa waktu berbuka puasa telah tiba. Tradisi unik yang dikenal sebagai midfa al iftar ini, masih dilakukan hingga saat ini.

Lantas, bagaimana sejarah meriam Ramadhan? Berikut ulasannya seperti dihimpun Kompas.com dari Daily News Egypt dan Arab News.

Sejarah meriam Ramadhan

Masih dari sumber Daily News Egypt, tradisi meriam Ramadhan berasal dari Kairo, Mesir. Tradisi unik tersebut bermula dari kebetulan.

Pada 1455 Hijriah (H) silam, pemimpin pada masa Kekaisaran Ottoman, Khosh Qadam, menerima hadiah sebuah meriam dari seorang pemilik pabrik di Jerman.

Kemudian, Khosh Qadam memerintahkan pasukannya untuk mencoba meriam tersebut. Dentuman meriam tersebut bertepatan dengan waktu shalat maghrib pada hari pertama Ramadhan.

Muslim Kairo mengira bahwa bunyi dentuman meriam tersebut adalah tanda bahwa waktu maghrib telah datang, sehingga umat Islam bisa berbuka puasa.

Keesokan harinya, warga muslim Kairo mendatangi rumah Khosh Qadam untuk mengucapkan terima kasih atas pemberitahuan waktu berbuka puasa menggunakan meriam tersebut.

Sejak saat itu, meriam ditembakkan setiap hari saat matahari terbenam selama Ramadhan untuk mengumumkan waktu berbuka puasa. Tradisi yang bermula secara kebetulan itu masih berlanjut hingga hari ini.

Adapun nama meriam Ramadhan tersebut dikenal sebagai Haja Fatma, yang merupakan istri Khosh Qadam. Pada 859 H, tradisi meriam Ramadhan sempat berhenti sementara.

Kemudian, para ulama dan sesepuh berkumpul untuk berbicara dengan Khosh Qadam agar kembali menghidupkan tradisi tersebut. Namun, ketika mendatangi rumahnya, mereka hanya bertemu dengan Haja Fatma.

Selanjutnya, Haja Fatma menyampaikan permintaan tersebut kepada Khosh Qadam, sehingga tradisi meriam Ramadhan kembali hidup. Sejak saat itu, warga Kairo menamakan meriam tersebut sebagai meriam Haja Fatma.

Negara yang melakukan tradisi meriam Ramadhan

Selain Mesir, ada sejumlah negara di Timur Tengah atau Negara Arab di Teluk Persia yang masih menjaga tradisi meriam Ramadhan.

Sampai saat ini, Kairo memiliki enam meriam yang berada di Bukit Mokattam. Keenam meriam tersebut ditembakkan bersamaan waktu maghrib selama Ramadhan.

Berikut daftar negara yang masih menjaga tradisi meriam Ramadhan, selain Mesir, seperti dihimpun Kompas.com dari Daily News Egypt dan Arab News.

1. Madinah, Arab Saudi

Sekitar tiga tahun lalu, meriam Ramadhan kembali ditembakkan di Madinah setelah berhenti selama 20 tahun. Penduduk Arab Saudi bersikeras agar tradisi meriam Ramadhan kembali dihidupkan, meskipun sudah ada TV dan smartphone untuk memberitahukan waktu buka puasa.

2. Qatar

Orang-orang dan turis berkumpul di Qatar untuk melihat dan mendengar meriam saat shalat maghrib sepanjang Ramadhan.

3. Bahrain

Di Manama, Bahrain orang dewasa dan anak-anak berkumpul bersama untuk menyaksikan tembakan meriam selama Ramadhan.

4. Kuwait

Kuwait adalah Negara Teluk pertama yang menggunakan meriam Ramadhan tersebut.

5. Oman

Masyarakat bisa menemukan model dan replika meriam Ramadhan di berbagai museum di Oman.

6. Uni Emirat Arab

Uni Emirat Arab adalah salah satu negara yang terus mempertahankan tradisi meriam Ramadhan. Meriam Ramadhan bernama meriam Sharjah ditembakkan setiap hari selama Ramadan.

Di Dubai, meriam dapat ditemukan di seberang Burj Khalifa.

7. Lebanon

Tradisi meriam Ramadhan menghilang selama perang saudara di Lebanon. Namun, tradisi unik itu kembali lagi dilakukan di Beirut.

8. Tunisia

Selama bertahun-tahun, warga Tunisia mengetahui waktu berbuka puasa hanya melalui suara meriam. Meski sempat menghilang, tradisi meriam Ramadhan di Tunisia kembali dilakukan.

9. Suriah

Meriam merupakan salah satu simbol Ramadhan di Suriah. Damaskus, ibu kota Suriah bahkan memiliki 17 meriam, dan negara tersebut masih mempertahankan tradisinya.

10. Bosnia

Pihak berwenang di Bosnia menggunakan meriam untuk mengumumkan awal Ramadan. Kemudian, meriam ditembakkan setiap hari saat maghrib.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.