redaksiharian.com – Sosok konglomerat sekaligus pendiri Alibaba Group , Jack Ma menghilang dari sorotan publik, sejak mengkritik regulator dan perbankan China dalam sebuah pidato di Shanghai pada Oktober 2020.

Kritik yang ia dilontarkan tidak disambut baik oleh pemerintah setempat. Pemerintah China justru memperketat regulasi bisnis fintech di negerinya. Akibatnya, perusahaan fintech Ant Group milik Ma kena imbas dan gagal melantai di bursa saham.

Tidak hanya itu, pemerintah China juga membentuk satuan gas (satgas) guna menyelidiki praktik monopoli dari perusahaan Alibaba milik Ma. Beragam tekanan yang dilakukan pemerintah China pun diduga pemicu Jack Ma mengasingkan diri dari publik.

Padahal, sebelum adanya tekanan tersebut, Ma dikenal sebagai sosok yang cukup sering muncul di media.

Tidak diketahui alasan dibalik Jack Ma “menghilang”. Yang jelas, pada akhir 2021 kemarin, bos Alibaba itu diduga kuat meninggalkan tanah kelahirannya, China daratan.

Hilangnya Ma bak ditelan bumi itu pun menjadi misteri bagi sejumlah pihak. Sesekali beberapa media lokal ataupun asing melaporkan bahwa Ma tengah berada di Jepang, Spanyol, Australia, Thailand, hingga Belanda.

Bahkan, Ma juga dikabarkan pernah melakukan kunjungan reguler ke Amerika Serikat dan Israel.

Keberadaan Ma selama 2021

Berdasarkan sejumlah laporan berbagai media yang dirangkum KompasTekno, Jack Ma sempat “nongol” lewat konferensi video online dan menyapa 100 guru di daerah pelosok China pada Januari 2021. Ma juga menyampikan sambutan kepada guru penerima penghargaan Jack Ma Rural Teachers Award.

Video konferensi tersebut memperlihatkan Ma sedang memakai pakaian berwarna biru tua (navy) dan berbicara singkat di depan kamera dengan ruangan berlatar belakang lukisan. Tidak diketahui lokasi Ma berada.

Kemudian, selang beberapa bulan setelahnya, taipan itu kembali terlihat dalam sebuah konferensi video online yang juga dihadiri oleh Presiden Rusia, Vladimir Putin pada April 2021. Dalam pertemuan tersebut, Ma tampil dengan gaya yang rapi dan formal.

Ia terlihat mengenakan setelan jas. Selama acara berlangsung, Jack Ma terlihat fokus mendengarkan pidato dari Putin. Sesekali ia bergerak untuk “menyeruput” secangkir teh yang ada di depan mejanya.

Masih dalam “mode” membatasi diri dari sorotan publik, media lokal Hong Kong sempat melaporkan Jack Ma berada di pusat kota Hong Kong pada 1 Oktober 2021.

Namun, tidak dirinci apa yang dilakukan Ma di kota tersebut. Beberapa rumor memprediksi keberadaan Ma di sana ditujukan untuk meningkatkan sentimen publik dan investor.

Berkunjung ke Belanda dan tinggal di Jepang

Memasuki tahun 2022, Ma dilaporkan bertandang ke Belanda, tepatnya di Wageningen University and Research (WUR), universitas ternama dengan studi pertaniannya di Belanda pada Juli 2022.

Di Negara Kincir Angin itu, Jack Ma dikabarkan ingin mempelajari cara meningkatkan produksi pangan dan mendapat lebih banyak pengetahuan terkait peternakan dan budidaya perikanan berkelanjutan.

Supaya ia dapat mengembangkan pertanian dan pangan, salah satunya di gurun Gobi yang terletak di bagian selatan Mongolia, China. Ma juga mendatangi rumah kaca yang berteknologi mutakhir.

Setelah Belanda, negara yang jadi “tempat persembunyian” Ma selanjutnya adalah Jepang. Di Negeri Sakura itu, Ma dikabarkan tinggal bersama keluarganya selama enam bulan.

Ia menghabiskan waktunya untuk berbisnis, berlibur ke pemandian air panas di Jepang, melakukan beberapa hobi, seperti melukis hingga mengoleksi karya seni. Jack Ma juga disebut melakukan olahraga ski di sebuah desa di luar Tokyo.

Konon, di Jepang, Ma juga bergabung ke dalam sebuah klub keanggotaan eksklusif di distrik Ginza dan Marunouchi untuk berkumpul bersama para pebisnis dari China yang pindah tinggal di Jepang.

Ma juga dilaporkan membawa koki dan petugas keamanan pribadi selama menghabiskan waktunya di Jepang. Kemunculannya di Jepang diprediksi untuk memperluas bisnisnya di luar e-commerce (Alibaba), yaitu bidang berkelanjutan (sustainability).

Kembali ke tanah kelahiran

Baru-baru ini, beredar kabar bahwa Jack Ma telah kembali ke tanah kelahirannya, yakni China pada minggu lalu. Taipan itu diketahui mengunjungi sekolah Yungu, sekolah yang didirikan Ma dan pendiri Alibaba lainnya pada 2017 lalu.

Dalam foto kunjungan yang beredar di internet, Jack Ma terlihat sedang duduk dan mengenakan kaos putih berlengan panjang. Gambar tersebut juga memperlihatkan ia tengah melakukan berdiskusi dengan beberapa orang di sebuah balkon.

Merujuk pada informasi dari akun resmi WeChat Sekolah Yungu, Jack Ma melakukan diskusi terkait chatbot besutan OpenAI, ChatGPT. Bos Alibaba itu juga dilaporkan berharap bisa kembali mengajar. Sebelumnya, Ma merupakan guru bahasa Inggris.

Dilansir KompasTekno dari Reuters, Selasa (28/3/2023), Perdana Menteri China baru, Li Qiang sempat meminta Jack Ma untuk kembali ke China pada akhir 2022 lalu. Qiang melibatkan beberapa orang terdekat Ma, seperti rekan bisnisnya, untuk membujuk Ma kembali ke tanah kelahirannya.

Tidak diketahui apakah keputusan Ma kembali ke China merupakan hasil bujukan dari Qiang atau tidak, tetapi Qiang mengaku dirinya sudah tahu bahwa Jack Ma sudah pulang ke China.

Menurut pernyataan dari Perdana Menteri baru itu, kehadiran Ma ke China dipercayai dapat meningkatkan kepercayaan bisnis di kalangan pengusaha.

Kendati demikian, berpulangnya Ma ke China ini bukanlah yang pertama kali. Pada 2022, ia sempat menghadiri upacara di sekolah dasar di pulau tropis Hainan. Ia ikut berpartisipasi secara online dengan 100 guru pedesaan dari 24 provinsi seluruh negeri.

Belum dapat dipastikan juga kembalinya Ma ke China kali ini adalah untuk menetap atau hanya sementara saja.

Namun, selama menghilang dari sorotan publik, Jack Ma tampak berkeliling dunia, mengunjungi satu negara ke negara lain guna mempelajari hal baru, menjalin koneksi, dan sebagainya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.