redaksiharian.com – Pemerintah sepakat memberi kelonggaran kepada pengecer atau pedagang kecil yang menjual pakaian bekas impor saat Ramadhan dan Lebaran 2023. Hal itu dilakukan usai Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki dan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menemui kesepakatan.

“Kewenangan di Pak Mendag, Pak Mendag menyampaikan, udah lah pedagang – pedagang yang masih punya barang yang udah kadung beli dari para penyelundup ini masih boleh jualan lah” ujar Menkop dan UKM Teten Masduki saat konferensi pers di Jakarta, Senin, 27 Maret 2023.

Meski telah mengeluarkan larangan tegas impor dan penjualan pakain bekas termasuk di e-commerce, Teten menyebut pemerintah sepakat untuk menunda penindakan bagi pada pedagang kecil. Sementara yang akan lebih dulu ditindak ucap Teten adalah menghentikan penyelundupan pakaian bekas impor termasuk di dalamnya alas kaki impor bekas.

“Apalagi di bulan puasa ini mereka masih harus mencari rezeki begitu ya. Kita ada kompromi lah di situ, nah yang tadi kita sepakati dengan Pak Mendag, kita perketat jangan sampai penyelundupannya terus masuk,” ucapnya, dikutip dari Antara, Selasa, 28 Maret 2023.

Lebih lanjut, Teten meminta para pedagang yang telah diberi izin berjualan pakaian bekas impor agar mempunyai kesadaran beralih menjual produk yang legal, seperti produk lokal milik UMKM.

“Kita himbau lah ya mereka supaya punya kesadaran sendiri. Tujuan pemerintah kan cukup baik ya, bagaimana melindungi produsen-produsen fesyen lokal yang memang selama ini jualannya di pasar domestik dan terpukul dengan produk impor dan juga pakaian bekas,” tuturnya.

Teten turut menyampaikan bahwa KemenKop UKM bersama Smesco tengah menyiapkan sejumlah daftar produsen pakaian, alas kaki, hingga kosmetik milik UMKM yang akan menjadi pemasok barang dagangan pengganti pakaian impor bekas.

Hal itu dilakukan sebagai respons permintaan para pelaku usaha yang terdampak pelarangan impor pakaian bekas ilegal melalui layanan hotline yang disediakan Kemenkop UKM. Sejumlah pedagang meminta agar difasilitasi produk pengganti legal yang bisa mereka jual.

Sebelumnya, Teten Masduki mengatakan bahwa pemerintah akan mencarikan solusi bagi para pedagang pakaian bekas impor yang bisnisnya terdampak aturan larangan impor. Dia mengajak para pedagang itu untuk beralih usaha menjual produk loka.

Teten meyakini, apablia impor pakaian bekas itu disetop dari perederan, para pedagang mampu beradaptasi dengan bisnis baru. Pasalnya, dia menilai para pedagang itu adalah pebisnis yang bisa fleksibel dalam berjualan.

“Kalau saya ibaratkan, mereka itu kalau lagi musim duren, ya jualan duren. Sekarang jual rambutan, bulan puasa mungkin mereka jualan kolak. Jadi fleksibel kayak gitu. Enggak usah rumit mikirin, kalau mereka spesialnya jualan pakaian jadi, kita akan hubungkan dengan para produsennya. Siap kok mengisi,” kata Teten ditemui seusai peluncuran “Skyeats Dapur Bersama” di Gedung Smesco, Jakarta, Selasa, 21 Maret 2023.***