redaksiharian.com – Jakarta, CNBC Indonesia – Sampel dari asteroid menjadi fakta terbaru untuk membuktikan material penyusun makhluk hidup di Bumi berasal dari luar angkasa. Peneliti Jepang berhasil memisahkan nukleobas RNA dari sampel asteroid Ryugu.
Peneliti Jepang baru-baru ini menerima sampel debu asteroid Ryugu dari wahana antariksa Hayabusha2.
Di dalam debu asteroid tersebut, peneliti menemukan uracil, salah satu dari empat nukleobas penyusun RNA. Selain itu, debu astreoid ditemukan mengandung niacin (salah satu bentuk vitamin B3).
Temuan di sampel astreoid tersebut menambah bukti pendukung teori yang menyatakan material penyusun kehidupan di Bumi, berasal dari astreoid yang jatuh ke Bumi dari luar angkasa.
“Ilmuwan sebelumnya telah menemukan nukleobas dan vitamin di meteorit yang kaya karbon. Namun penemuan tersebut selalu diragukan karena ada potensi kontaminasi lingkungan Bumi,” kata ahli astrokimia Yasuhiro Oba dari Hokkaido University, dikutip oleh Science Alert, Kamis (24/3/2023).
Keraguan soal kontaminasi ini tidak berlaku bagi temuan dari sampel asteroid Ryugu. Alasannya, sampel dikirim langsung dari luar angkasa dalam kapsul yang tertutup rapat.
Asal usul kehidupan dan seberapa “normal” kemunculan kehidupan di galaksi Bima Sakti, adalah salah satu fokus para ilmuwan yang meneliti luar angkasa.
Unsur kehidupan di Bumi sudah sering ditemukan dalam bentuk debu pembentuk planet dan bintang. Material yang sama juga ditemukan di meteorit.
Temuan ini adalah dasar kesimpulan bahwa asal usul material pembentuk kehidupan di Bumi adalah “alien”.