redaksiharian.com – Schneider Electric Indonesia bekerja sama dengan Kemendikbud Indonesia, Kemendikbud Perancis dan Kedutaan Perancis guna mengedukasi siswa SMK jurusan listrik dan memenuhi kebutuhan talenta industri.
Melalui kerjasama tersebut, Schneider Electric Indonesia membentuk Centre of Excellence for Electricity, Automation, and Renewable Energy (CoE EARE) yang merupakan fasilitas canggih yang menyediakan pelatihan dan penelitian tingkat lanjut di bidang energi terbarukan, otomasi dan kelistrikan.
“CoE merupakan bukti nyata kami melatih sang pelatih, juga memastikan bahwa pelatih mengajari para pelajar. Tidak hanya di Jakarta, tapi kami juga tersebar di seluruh Indonesia. Itu sangat penting bagi kami untuk memiliki impact di seluruh negeri,” ungkap Chief of Strategy & Sustainability Schneider Electric Global Gwenaelle Avice-Huetdi CoE Bandung, Jawa Barat, Jumat.
Di sisi lain, Sekretaris Direktorat Jendral Pendidikan VokasiSaryadi Guyatno juga menyampaikan bahwa kemitraan dengan Schneider ini merupakan bentuk dari komitmen pemerintah untuk memastikan tiga nilai (pendidikan, ekonomi, dan sosial) bisa diimplementasikan di pendidikan vokasi.
“Terkait kemitraan dengan Schneider, tentunya ini bukan satu-satunya, ini adalah salah satu bentuk komitmen pemerintah untuk memastikan tiga nilai tadi bisa diimplementasikan di pendidikan vokasi atau untuk mewujudkan hubungan antara pendidikan vokasi dengan dunia usaha, dunia industri,” kata Saryadi.
Selain itu, Saryadi juga mengungkapkan bahwa kemitraan ini merupakan bentuk semangat gotong royong untuk memajukan pendidikan vokasi.
“Gotong royong ini bukan hanya pemerintah Indonesia saja. Kita juga menggandeng pemerintah dari negara lain, dalam konteks ini tentunya pemerintah Perancis, dan tentunya juga rekan-rekan dari sektor swasta,” ucapnya.
Salah satu pekerja yakni Ilman Maulana yang merupakan lulusan dari sekolah yang telah mendapatkan pendidikan dari CoE mengungkapkan bahwa melalui Schneider Electric Indonesia, dirinya bisa mengetahui tentang industri listrik lebih luas lagi.
“Saya waktu awal ke sini, memang banyak banget pengetahuan baru di bidang wearing sama assembling pannel. Soalnya waktu di sekolah saya kira pannel itu cuma satu tipe doang. Itu low voltage. Pas saya masuk ke sini ternyata banyak banget tipe-tipe pannel yang digunakan di dunia ini,” terang Ilman.
Untuk mengikuti pelatihan dari CoE, guru-guru dapat mendaftar secara online melalui platform Kemendikbud. Kemudian, jika lulus secara administrasi, maka guru tersebut akan disetujui untuk mengikuti pelatihan di CoE.
Para guru tersebut kemudian akan menjalani pelatihan selama 1 bulan. Setelah itu, mereka pun menyalurkan pelajaran tersebut di sekolahnya masing-masing. Tak hanya itu, para siswa-siswa dari sekolah tersebut pun juga dapat mengajukan diri untuk magang hingga bekerja di pabrik pintar Cikarang, Jawa Barat.