redaksiharian.com – PT MRT Jakarta mencatat, sejak mulai dibuka 2019 lalu ada lebih dari 6.000 barang tertinggal di area stasiun dan kereta MRT Jakarta. Barang temuan tersebut berasal dari berbagai pelaporan dan dikumpulkan oleh Pusat Penanganan Kehilangan (lost and found center) MRT Jakarta.

“Ada dari penumpang yang kehilangan langsung hingga penumpang atau petugas yang menemukan. Biasanya barang tertinggal itu ada di area peron atau di dalam ratangga. Pernah juga di gerai retail stasiun,” kata Alya Salwa, salah satu petugas lost and found MRT Jakarta, dikutip dari keterangan MRT, Rabu (22/3/23).

Loket lost and found center MRT Jakarta beroperasi hingga pukul 17.00 WIB setiap hari. Seluruh barang temuan di stasiun atau di ratangga dijaga dengan baik oleh MRT Jakarta sampai ada klaim terverifikasi dari pemiliknya.

“Kami terima laporannya sedetail mungkin lalu kita bantu cari melalui petugas maupun kamera pengawas.” jelas Alya.

Saat barang ditemukan, nantinya akan dicatat dan diberi kode QR sehingga memudahkan dokumentasi dan pengecekan statusnya. Hal serupa juga dilakukan apabila ada penumpang yang melaporkan barang tertinggal atau kehilangan baik di stasiun atau ratangga.

Penumpang yang merasa kehilangan barangnya di stasiun atau ratangga dapat melapor ke petugas di stasiun atau ratangga, menghubungi call center, atau mengirim pesan ke akun media sosial MRT Jakarta. Jika belum ada klaim dari pemiliknya, barang yang ditemukan tersebut akan disimpan hingga tiga bulan.

Apabila dalam tiga bulan tidak ada klaim terverifikasi, maka barang tersebut akan disumbangkan ke panti asuhan atau dimasukkan ke program CSR oleh departemen terkait di MRT Jakarta.

Setidaknya tiga kali seminggu petugas berkeliling ke seluruh stasiun MRT Jakarta mengumpulkan barang-barang milik penumpang yang tertinggal di stasiun atau di dalam kereta. Barang yang ditemukan bermacam-macam, mulai dari payung, pakaian, kartu uang elektronik, botol minuman, dompet, hingga uang tunai.

MRT Jakarta sendiri memiliki aplikasi Lost and Found MRT Jakarta yang dapat dilacak secara online oleh petugas terkait di setiap stasiun MRT Jakarta atau staf dari departemen terkait. Barang milik penumpang yang tertinggal di area stasiun dan Ratangga akan didata dan disimpan di Pusat Penanganan Kehilangan MRT Jakarta di Stasiun Blok A.

Meskipun tidak menjadi tercantum dalam standar pelayanan minimum oleh pemerintah, sebagai salah satu operator metro pertama di Indonesia, menghadirkan sistem penanganan kehilangan yang baik ialah salah satu upaya PT MRT Jakarta (Perseroda) berkomitmen menjadi operator metro berkelas dunia.