redaksiharian.com – Bulan suci Ramadhan juga dijadikan momentum bagi umat Islam untuk beramal sebanyak-banyaknya untuk mendapat berkah dari Allah SWT. Tak jarang banyak orang yang kemudian saling berbagi takjil saat berbuka puasa di jalanan.

Hal itu sudah dilakukan selama bertahun-tahun oleh masyarakat di berbagai daerah di Indonesia. Tujuannya adalah untuk membantu para pengendara untuk membatalkan puasa Ramadhan setelah adzan berbuka.

Namun kegiatan bagi-bagi takjil gratis kini tak boleh dilakukan di wilayah Kota Semarang , Jawa Tengah. Bahkan sudah ada aturan yang mengatur pelarangan bagi-bagi takjil di jalanan tersebut.

Pemkot Semarang melarang kegiatan bagi-bagi takjil maupun makanan sahur selama Ramadhan untuk menghindari kemacetan lalu lintas. Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu membenarkan hal tersebut dan Kembali mengingatkan warga.

“Sudah ada peraturan wali kota (perwal), tidak ada pembagian makanan di pinggir-pinggir jalan,” kata Ita, sapaan akrab sang wali kota.

Bagi masyarakat Kota Semarang yang ingin berbagi takjil maupun makanan sahur akan diberi ruang tersendiri. Pemkot akan menyiapkan titik-titik strategis untuk kegiatan tersebut, dan agar tak mengganggu lalu lintas.

“Kami mengimbau pada saat buka atau sahur bareng, kami akan menentukan titik-titiknya agar tidak di jalan, termasuk pembagian takjil. Biasanya, pembagian takjil di Jalan Pemuda kan banyak,” kata Ita.

“Kami akan menyiapkan titik-titik orang bisa masuk dan melakukan kegiatan buka Bersama. Kita tarik di balai kota, mungkin di TIK (Taman Indonesia Kaya). Kami akan memberikan titik-titik kegiatan tersebut,” ucapnya menambahkan.

Kegiatan sahur on the road juga ditiadakan oleh Polda Metro Jaya. Pasalnya aparat khawatir dengan maraknya tindakan negatif saat pelaksanaannya.

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol. Fadil Imran langsung mengeluarkan maklumat agar kegiatan yang tidak produktif ditiadakan. Fadil juga melarang masyarakat bermain petasan dalam maklumat tersebut.

Tak dipungkiri banyak kegiatan konvoi yang kemudian berkedok sahur on the road, dan hanya mengganggu ketertiban selama Ramadhan . Oleh karena itu Fadil berharap ibadah masyarakat bisa berjalan dengan bagik.

“Tentu Polda Metro Jaya jajaran ingin agar situasi Ramadhan tahun ini lebih khusyuk untuk masyarakat berpuasa,” tutur Fadil.

Sementara itu, pemerintah baru akan menggelar sidang isbat untuk menentukan 1 Ramadhan 1444 Hijriah pada Rabu, 22 Maret 2023 petang. Muhammadiyah telah terlebih dahulu menetapkan 1 Ramadhan 1444 Hijriah pada Kamis, 23 Maret 2023.***