redaksiharian.com – Makin banyak negara menginisiasi misi perjalanan luar angkasa. Bulan menjadi salah satu tujuan utama yang populer, terlebih setelah ditemukan beberapa material berharga yang bisa ditambang dari lapisan permukaannya.

Merespons tren eksplorasi ke Bulan, Badan Antariksa Eropa mengusulkan untuk membuat zona waktu khusus yang disebut lunar time zone.

Gagasan ini muncul pada pertemuan organisasi-organisasi luar angkasa di Belanda akhir 2022 lalu. Anggota pertemuan menyetujui urgensi menetapkan acuan untuk pengukuran waktu di bulan .

“Upaya bersama di ranah internasional sekarang sedang diinisiasi untuk mewujudkan hal ini,” kata Pietro Giordano, insinyur sistem navigasi dari Badan Antariksa Eropa sebagaimana dikutip Pikiran-Rakyat.com dari ABC News.

Saat ini, misi di bulan berjalan dengan patokan waktu dari negara asal pesawat luar angkasa yang mengoperasikan misi tersebut. Dengan adanya zona waktu bulan yang disepakati secara internasional, misi di masa depan akan lebih mudah, apalagi kini banyak lembaga negara maupun swasta yang hendak menuju bulan .

Sekarang pun, Stasiun Antariksa Internasional tidak memiliki zona waktunya sendiri. Di sana waktu berjalan menurut zona Coordinated Universal Time (UTC) yang didasarkan pada jam atom.

Tim yang bertugas meneliti zona waktu bulan saat ini sedang mempertimbangkan apakah pengaturan waktu nantinya dilakukan oleh organisasi tertentu atau langsung diawasi Badan Antariksa Eropa .

Selain itu, ada masalah teknis lain yang perlu dipertimbangkan. Waktu akan berjalan lebih cepat di bulan , menambah sekitar 56 mikrodetik waktu bumi tiap harinya. Lebih rumitnya lagi, detak jam akan berbeda saat berada di permukaan dan orbit bulan .

Menurut Bernhard Hufenbach dari Badan Antariksa Eropa , yang terpenting merupakan zona waktu bulan harus bisa diterapkan secara praktis oleh astronot. Sebab, NASA berencana memulai pengiriman awak ke bulan pada 2024 dengan perkiraan pendaratan di awal 2025.

Nantinya, satu hari di bulan akan berlangsung selama 29,5 hari waktu bumi.

“Ini akan cukup menantang. Tapi jika kita sudah bisa menetapkan zona waktu bulan , kita juga bisa melakukan hal yang sama untuk planet lain,” kata Hufenbach.***