redaksiharian.com – Sejak meluncur pertama kali pada tahun 2013 Telegram menjadi aplikasi layanan pesan instan pilihan banyak pengguna. Dari segi fitur, Telegram memiliki layanan lebih kompleks.

Hal inilah yang menjadi salah satu aplikasi messenger ini cukup diminati berbagai kalangan pengguna. Dilansir dari Feedough, Telegram sendiri telah diunduh lebih dari satu miliar kali di seluruh dunia.

Indonesia pun termasuk menjadi salah satu negara yang paling banyak menginstal aplikasi Telegram. Lantas bagaimana awal mula Telegram berdiri dan perkembangannya? Selengkapnya berikut ini ulasannya.

Pendiri Telegram

Telegram pertama kali didirikan oleh dua bersaudara yaitu Pavel Durov dan Nikolai Durov pada tahun 2013. Programmer lulusan dari St. Petersburg State University ini tak langsung merintis aplikasi Telegram.

Namun sebelumnya Pavel Durov merancang platform sosial bernama VKontakte pada 2006. Platform ini biasa dikenal dengan VK yang memiliki arti “terhubung atau dalam kontak”. Proyek ini awalnya ditujukan untuk mahasiswa. Namun tak disangka popularitasnya menyebar hingga masyarakat umum.

Melihat kepopuleran VK semakin masif membuat Nikolai Durov bergabung dengan perusahaan dan menjabat sebagai Chief Technical Officer (CTO) untuk bekerja sama membangun VK lebih baik.

Perkembangan VK semakin pesat. Aplikasi ini juga dilengkapi dengan beragam fitur yang mirip dengan Facebook. Pengguna VK juga mulai meroket hanya dalam kurun waktu setahun dan menjadi jejaring sosial paling populer di dunia maya Rusia.

Platform ini semakin berkembang dan dilengkapi berbagai layanan lengkap, seperti fitur mencari pekerjaan, mengunduh album musik, dan lain sebagainya. Namun seiring berkembangnya muncul permasalahan yang melanda.

Pada awal 2010-an VK sebenarnya telah memiliki lebih dari seratus juta pengguna. Jangkauannya pun juga menarik perhatian pemerintah Rusia. Namun memasuki tahun 2011, Rusia mengalami gelombang protes yang menentang hasil pemilihan parlemen.

Dalam upaya tersebut dinas keamanan federal meminta platform VK untuk menutup grup dan halaman yang menggunakan situs tersebut untuk mengoordinasikan dan menggalang protes.

Hingga kemudian Mail.ru Groups sebuah holding teknologi terkemuka di Rusia yang juga manaungi VK mencoba mengambil alih kepemilikan penuh atas perusahaan tersebut. Singkat cerita tahun tersebut menjadi titik terendah Durov bersaudara.

Pavel pun memutuskan untuk menjual sisa 12 persen sahamnya ke Mail.ru kemudian mengundurkan diri sebagai CEO dan meninggalkan Rusia.

Awal mulai pendirian Telegram

Selanjutnya pada tahun 2013 ia mulai bangkit mengepakkan sayapnya kembali dan mulai membangun Telegram. Aplikasi ini pertama kali diluncurkan untuk iOS pada 14 Agustus 2013 dan Android pada 20 Oktober 2013.

Pavel menggunakan hasil penjualan sahamnya untuk mendanai proyek dan infrastruktur Telegram. Sedangkan Nikolai fokus pada sistem programming dan menciptakan proxy MTProto.

Seiring perkembangannya Telegram mulai maju pesat. Server Telegram yang tersebar pun sudah di seluruh dunia, dengan lima pusat data terletak di berbagai belahan dunia, sedangkan pusat operasinya berbasis di Dubai, Uni Emirat Arab.

Fitur – fitur populer Telegram

Sejak meluncur tahun 2013, Telegram telah melakukan perkembangan. Khususnya hadirnya beragam fitur untuk memberikan pengalaman terbaik bagi pengguna. Berikut ini beberapa fitur-fitur Telegram yang sudah hadir.

Bot

Pada bulan Juni 2015, Telegram merilis Bot API. Fitur ini menciptakan platform bagi pengguna untuk membuat dan menerbitkan bot mereka sendiri.

Channels

Berlanjut di bulan September, Telegram memperkenalkan fitur Channels yaitu alat untuk menyiarkan pesan ke banyak kontak.

Channels dapat memiliki pengikut tanpa batas, menawarkan penghitung tampilan untuk setiap posting dan hanya mengizinkan admin memposting. Cocok sebagai alat bisnis.

Supergroups

Telegram memperkenalkan fitur Supergroups yang dapat menampung 5.000 anggota. Dalam perkembangannya fitur ini terus diperbarui dan saat ini meningkat hingga 200.000 anggota.

Secrets chats

Fitur ini rilis pada Juli 2017 yang menampilkan fitur chat yang hilang otomatis dalam jangka waktu tertentu.

Passports

Fitur ini memudahkan pengguna masuk (login) ke berbagai aplikasi yang membutuhkan identitas pengenal semacam KTP.

Memindahkan chat dari aplikasi lain

Pada Januari 2021, Telegram mengizinkan pengguna mengimpor pesan dan media dari aplikasi lain seperti WhatsApp, Line, dan KakaoTalk.

Tak hanya fitur-fitur tersebut, Telegram terus memberikan perkembangan terbaru dan meluncurkan beragam fiturnya. Salah satunya adalah yang terbaru rilis di Februari 2023 adalah dan sudah bisa dicoba di Indonesia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.