redaksiharian.com – Kabar mengenai resesi 2023 membuat Eiger Indonesia terus optimistis mencapai pertumbuhan 10 persen dari tahun 2022 sebelumnya. General Manager Eiger Indonesia , Riadi Suwarno beranggap hal ini dapat tercapai berkat kerja keras seluruh tim.

“2023 itu cukup menantang buat kami, banyak pakar berkata bahwa resesi mengancam,” ujarnya kepada Pikiran-Rakyat.com Jumat 24 Februari 2023.

“Kita yakin bisa mencapai pertumbuhan lebih dari 10 persen dari tahun 2022. Itu semua berkat kerja keras tim dan kita yakin pemerintah sudah melakukan hal yang benar dan tepat dilakukan,” katanya.

Ia juga mengatakan, pada tahun 2023, Eiger Indonesia akan membuka 50 toko di Indonesia. Mereka juga akan membuka toko pertama di Malaysia pada semester 2 tahun 2023 ini.

Tak hanya Malaysia, Eiger Indonesia juga berencana membuka toko di Swiss , Eropa pada bulan Maret mendatang. Saat ini, lanjut Riadi, persiapan pembukaan toko tersebut sudah mencapai 80 persen.

“Kenapa Swiss ? Karena Swiss terkenal dengan perfeksionis, terkenal dengan kesempurnaannya, terkenal karena presisinya, jadi ketiga hal itu yang menginspirasi kami untuk memproduksikan produk-produk yang terbaik,” katanya.

Eiger Indonesia juga akan menyesuaikan produk-produk yang akan dijual di Swiss sesuai kebutuhan masyarakat setempat. Menurutnya, ukuran dan cuaca di Swiss sangat berbeda dengan di Asia.

“Disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat di Swiss dan bukan itu saja sesuaikan juga ukurannya, karena ukuran yang digunakan di Eropa, khususnya Swiss sangat berbeda dengan di Asia,” ujarnya.

“Kita sesuaikan dengan musim, mereka punya empat musim, kita punya dua musim, kalau kita jual produk Swiss di sini tidak akan cocok di Indonesia, begitu juga sebaliknya,” katanya.

Produk yang dijual di Swiss akan diproduksi terlebih dahulu di Indonesia. Riadi menyebutkan, pihaknya akan memberikan eksperiens yang berbeda pada produk yang dijual di Swiss .

Ecosavior 45 merupakan tas ransel yang memiliki banyak penghargaan Nasional dan Internasional. Product Designer Eiger Indonesia , Oki Luthfi menyebutkan, Ecosavior 45 ini dibuat dari 50 botol minuman plastik.

Tas ransel ini, menggunakan sebuah fitur unggulan berupa frame tas yang ditobang dengan bambu.

“ECOSAVIOR 45 menjadi bagian dari perjalanan panjang EIGER membangun visi sustainability. Menggunakan material daur ulang. Menggali potensi material alam berupa frame bambu sebagai alternatif pengganti material konvensional di masa mendatang. Bahkan menyematkan fitur kantong sampah sebagai fasilitas bagi para pendaki untuk bersama-sama menjaga kualitas lingkungan,” jelas Oki.

Lebih lanjut, Oki menjelaskan, dari platform ECOSAVIOR 45 yang menggunakan bambu sebagai frame, bakal menjadi sebuah titik eksplorasi baru bagi produk-produk EIGER di masa mendatang.

“Kami ingin menggali lebih jauh lagi penerapan bambu sebagai material terbarukan ke dalam pengembangan berbagai produk EIGER. Tidak hanya ramah lingkungan, namun juga memiliki sentuhan teknologi dan berciri khas Indonesia,” ungkap Oki.

Inovasi dengan pendekatan desain dan teknologi berkelanjutan ini, diganjar dengan beberapa penghargaan.

Sebut saja Best 3 di kategori Design Concept dalam ajang Indonesia Good Design 2020, Best Winner Good Design Indonesia 2021, dan Winner Golden Pin Design Award 2021 di Taiwan, dan Golden Bauhinia China – ASEAN Industrial Design Competition Excellent Price Product Design 2021.

PT Eksonindo Multi Product Industri merupakan perusahaan yang berada di bawah naungan BnB. Mereka membawahi Eiger Indonesia untuk pendistribusian produk. Tak hanya itu, mereka juga membawahi PT 23, yang mendistribusikan produk Export dan Bodypack.

“Eksonindo waktu tahun 2019, puncaknya (produksi) bisa 2,4 juta, begitu Covid-19 pada tahun 2020, (produksi) menjadi 1,5 juta, 2021 naik jadi 1,8 juta, 2022 balik lagi 2,4 juta,” ujar Managing Director Eksonindo, Jany Suherman, Jumat 24 Februari 2023.

“Makanya kami optimistis tahun 2023 (produksi) menuju 3,5 juta apalagi Eiger akan membuka toko di luar negeri,” katanya.***