redaksiharian.com – Keraton Surakarta Hadiningrat atau Keraton Solo merupakan ikon wisata Kota Surakarta atau Kota Solo. Wisatawan yang berkunjung ke Solo sebaiknya tidak melewatkan untuk mampir ke Keraton Solo.

Sebelum berkunjung, sebaiknya wisatawan mengetahui informasi harga tiket masuk Keraton Solo dan jam bukanya. Sebab, cagar budaya ini tidak buka setiap hari.

Saat berkunjung ke Keraton Solo, wisatawan bisa menjumpai berbagai bangunan dan benda-benda bersejarah. Mengutip laman Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Solo, salah satu bangunan yang menarik di Keraton Solo adalah Menara Sanggabuwana.

Menara setinggi 30 meter ini, didirikan oleh Sri Susuhan Pakubuwono III pada 1782. Dulunya, menara ini berfungsi sebagai tempat memata-matai Belanda pada masa penjajahan.

Selain bangunan bersejarah, wisatawan juga bisa mengunjungi Museum Keraton Solo. Terdapat berbagai koleksi milik kerajaan, seperti kereta kencana, tandu, patung, senjata kuno, dan beberapa koleksi lainnya.

Namun demikian, ada beberapa area yang dilarang didatangi masyarakat umum antara lain kediaman Raja Pakubuwono dan pendopo utama Sasana Sewaka.

Sejarah singkat Keraton Solo

Berkunjung ke Keraton Solo tidak lengkap rasanya tanpa mengetahui sejarahnya. Mengutip laman Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Solo, Keraton Solo didirikan oleh Sunan Pakubuwono II pada 1744 sebagai pengganti Keraton Kartasura yang rusak akibat Geger Pecinan pada 1743.

Geger Pecinan, yakni pemberontakan etnis Tionghoa dan Jawa yang dipimpin oleh Raden Mas Garendi atau dikenal sebagai Sunan Kuning.

Berdasarkan informasi dari dokumen Kirab Prosesi Boyong Kedaton 2023, latar belakang Geger Pecinan adalah Sunan Pakubuwono II yang yang kala itu memimpin Keraton Kartasura, berpihak kepada Belanda.

Imbas dari Geger Pecinan, bangunan Keraton Kartasura hancur dan porak poranda.

Dalam kepercayaan Jawa, apabila kerajaan kalah dalam perang dan hancur maka sudah tak pantas lagi untuk dibangun kembali. Jika dibangun pada lokasi yang sama, maka kerajaan tersebut akan disepelekan oleh kerajaan-kerajaan lainnya.

Akhirnya Sunan Pakubuwono II memerintahkan pemindahan keraton dari Kartasura ke Desa Sala yang kini menjadi Kota Solo. Sementara, keraton baru pengganti Keraton Kartasura diberi nama Keraton Surakarta.

Harga tiket masuk Keraton Solo

Harga tiket masuk Keraton Solo cukup ramah di kantong, yakni Rp 15.000 per orang. Wisatawan yang ingin mengetahi sejarah Keraton Solo lebih dalam sembari berkeliling area, bisa menyewa jasa pemandu atau tour guide.

Adapun tarif sewa jasa pemandu adalah Rp 70.000. Selama berkeliling area keraton, pemandu tersebut akan menjelaskan sejarah dari bangunan serta benda-benda bersejarah di dalamnya.

Jam buka Keraton Solo

Jika ingin berkunjung ke Keraton Solo, sebaiknya wisatawan memperhatikan jam bukanya. Sebab, Keraton Solo tidak buka setiap hari.

Pada Senin sampai dengan Kamis, jam buka Keraton Solo mulai pukul 09.00 hingga 14.00 WIB. Kemudian, pada Sabtu dan Minggu jam buka Keraton Solo mulai dari 09.00 hingga 15.00 WIB.

Perlu diketahui, Keraton Solo tutup bagi pengunjung setiap Jumat. Sebab, para abdi dalem biasanya membersihkan museum pada Jumat.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.