Produsen minuman ringan (soft drink) asal Rusia, Chernogolovka, mengincar 50 persen pangsa pasar negara untuk produk tersebut. Target tersebut dipatok menyusul langkah sejumlah produsen minuman soda raksasa dunia hengkang dari negara beruang merah itu. CEO Chernogolovka CEO Natalia Sakhnina mengatakan kepada Reuters bahwa pangsa pasar yang mereka incar tersebut memiliki nilai kapitalisasi sebesar $9 miliar.

Perusahaan milik swasta ini menggandakan bisnisnya lebih dari dua kali lipat tahun ini, kata Natalia Sakhnina dalam sebuah wawancara. Ia berharap dapat meraih 30 persen pangsa pasar dalam dua tahun, naik dari sekitar 8,5 persen pada akhir tahun 2021.

“Kami dulu, sekarang dan di masa mendatang adalah (tetap menjadi) produsen minuman utama Rusia,” kata Sakhnina. “Kami berharap dan bekerja untuk dapat memimpin pasar Rusia.”

Kaleng soft drink Coca Cola dan Pepsi, 5 Agustus 2014. (Foto: REUTERS/Carlo Allegro)

Kaleng soft drink Coca Cola dan Pepsi, 5 Agustus 2014. (Foto: REUTERS/Carlo Allegro)

Pepsi menangguhkan produksi dan penjualan soda di Rusia pada bulan Maret. Perusahaan tersebut adalah salah satu dari banyak merek konsumen Barat yang membatasi operasi bisnisnya setelah Rusia mengirim pasukan ke Ukraina.

Volume produksi Chernogolovka di kota selatan Krasnodar hampir mencapai dua kali lebih besar. Perusahaan meningkatkan kapasitasnya sebesar 50 persen di Novosibirsk Siberia pada tahun 2022 jika dibandingkan dengan tahun 2021, kata Sakhnina.

Merek cola yang baru diluncurkan, termasuk Chernogolovka dan pesaingnya, Ochakovo CoolCola, melonjak menjadi 5 persen dari penjualan dalam kategori tersebut pada paruh pertama 2022, kata NielsenIQ Russia.

“Perusahaan kami tidak hadir di segmen cola,” kata Sakhnina tentang area yang menguasai sekitar 50 persen pangsa pasar.

Artikel ini bersumber dari www.voaindonesia.com.