redaksiharian.com – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ( Kemenparekraf ) melalui Deputi Bidang Industri dan Investasi Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mengelar temu bisnis penguatan rantai pasokan Industri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di Labuan Bajo , pada Jumat (9/9/2022).
Kegiatan tersebut digelar di kawasan obyek wisata Batu Cermin, Desa Batu Cermin, Labuan Bajo.
Dalam kegiatan temu bisnis itu, juga diadakan pameran produk kerajinan dari 70 usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dari beberapa kabupaten di Pulau Flores.
Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores Shana Fatina menjelaskan, selama ini 85 persen rantai pasok di hotel dan restoran di Labuan Bajo datang dari luar.
“Dengan temu bisnis ini, kita sedang mendorong, bagaimana agar seluruh produk yang digunakan dan ditampilkan dalam industri pariwisata, dalam ekspirit wisatawan yang ada di hotel dan kapal, kalau bisa semuanya adalah konten lokal,” kata dia di Batu Cermin, Jumat.
Ia melanjutkan, konten lokal itu tidak hanya produk UMKM untuk wisatawan, tetapi juga untuk produk-produk, seperti sayur dan ikan.
Perkuat rantai pasokan lokal
Pihaknya sebagai perpanjangan tangan Kemenparekraf di Labuan Bako akan memperkuat rantai pasok sayur dan buah dari masyarakat Manggarai Barat dan sekitarnya.
Hal itu agar sektor pariwisata Labuan Bajo benar-benar memilih pasarnya dari sektor perkebunan, pertanian, dan peternakan sebagai kekuatan Manggarai Barat dan sekitarnya.
UMKM di Manggarai Barat pun terus ditata agar bisa tumbuh lebih cepat untuk bisa memiliki pasar yang jelas karena produk-produk dari UMKM yang tidak hanya sekedar wacana, akan tetapi dihadirkan langsung
Shana melanjutkan, yang terbaru adalah kementrian diwajibkan presiden agar berbelanja melalui e-katalog.
E-katalog itu juga bisa diakses para pelaku UMKM di Labuan Bajo, sehingga memungkinkan masyarakat seluruh Indonesia memesan produk dari Labuan Bajo.
“Jadi, fokus teman-teman UMKM kualitas dan kuantitas produknya, karena kalau ordernya besar pasti ngga mungkin cuman satu atau dua, atau dua ratus tiga ratus gitu, tapi minimal 3000,” katannya.
Ia berharap UMKM yang ada di Labuan Bajo bisa masuk dan memanfaatkan pasar yang lebih luas.
Dia juga menyakini, produk-produk Labuan Bajo akan menjadi duta pariwisata ketika nanti diterima di pasar masing-masing.
“Ketika nanti sudah dia diterima dipasarnya masing-masing, orang akan penasaran dari mana sih asal prodak yang mereka gunakan. Disitulah orang akan tertarik datang ke Labuan Bajo,” imbuhnya.