redaksiharian.com –
Ada banyak alasan mengapa kulit wajah kita mungkin berminyak, beberapa di antaranya yakni:
• Genetika
Memiliki kelenjar sebasea yang terlalu aktif dapat menurun dalam keluarga.
• Usia
Apakah kulit kita berminyak, kering, atau kombinasi keduanya, satu hal yang pasti kulit kita akan berubah seiring berjalannya waktu.
Ini adalah hal umum untuk melihat banyak perubahan kulit selama masa pubertas dan pada orang dewasa muda.
Apalagi, seiring bertambahnya usia, kadar hormon kita menurun sehingga produksi kolagen melambat, begitu pula dengan kelenjar sebasea.
Hasilnya kulit lebih kering dan lebih mudah berkerut.
• Fluktuasi hormon
Menstruasi juga bisa menyebabkan kulit wajah berminyak.
Sebab, kadar progesteron kita paling tinggi selama fase luteal dari siklus (pasca-ovulasi dan pra-menstruasi) sehingga kelenjar sebasea bisa menjadi berlebihan.
• Faktor lingkungan
Tempat tinggal kita dapat memberikan dampak yang signifikan pada kulit.
Cuaca yang lebih hangat lebih kondusif untuk produksi minyak, sementara suhu yang lebih dingin cenderung membuat kulit kering.
Untuk alasan itu, orang yang tinggal di iklim tropis yang lembap lebih cenderung memiliki kulit berminyak daripada mereka yang tinggal di daerah beriklim kering.
• Ukuran pori-pori
Banyak faktor yang dapat mempengaruhi ukuran pori-pori dan hanya sedikit yang dapat kita kendalikan.
Pertama-tama, ukuran pori-pori bersifat genetik dan bisa ditentukan oleh ukuran kelenjar sebasea kita.
Selain itu, pori-pori juga dapat melebar karena jerawat sebelumnya, fluktuasi berat badan, dan kondisi kulit.
Kita tidak bisa mengecilkan pori-pori, tapi ada banyak cara untuk membuatnya tampak lebih kecil.
• Stres
Menurut Hodes, meskipun stres adalah bagian dari kehidupan dan sulit untuk dihindari, namun stres bisa meningkatkan kadar kortisol dan salah satu efeknya adalah memberi tahu kelenjar sebasea untuk memproduksi lebih banyak sebum.
• Diet
“Makanan dengan indeks glikemik (GI) yang lebih rendah akan menjaga kadar gula dan insulin tetap rendah, yang dapat membantu menjaga kadar sebum tetap rendah,” kata Hodes.
Jadi, diet rendah GI yang sehat akan membantu kulit dan juga kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Lantas, seperti apa penerapannya dalam praktik?
“Cobalah untuk mengurangi makanan olahan dan menjaga pola makan yang sehat dengan banyak minum air putih,” demikian saran Hodes.
“Orang sering berpikir bahwa kulit berminyak mereka berhubungan dengan makan makanan berminyak, tapi saya rasa tidak banyak bukti yang menunjukkan hal itu,” jelas dia.
Karena minyak pada kentang goreng sama sekali berbeda dengan minyak yang muncul pada area kulit wajah kita.
Langkah-langkah mengatasi kulit wajah berminyak
Cara yang paling efektif untuk mengendalikan kulit berminyak adalah dengan menyesuaikan rutinitas perawatan kulit dan melakukan beberapa perubahan gaya hidup yang kecil namun berdampak besar.
1. Cuci wajah dua kali sehari dan setelah berolahraga
Jika kita belum terbiasa mencuci muka dua kali sehari, Hodes menyarankan untuk melakukannya dengan pembersih yang lembut.
Penting juga untuk memastikan bahwa kita mencuci muka setelah berolahraga.
2. Hindari produk wajah yang keras
Ketika mencuci wajah, hindari produk yang mengatakan bahwa produk tersebut untuk kulit berminyak.
Produk yang terlalu mengeringkan kulit justru akan merangsang produksi minyak, jadi lebih baik gunakan pembersih wajah yang lembut, tidak beraroma, bebas minyak, dan noncomedogenic, istilah yang bagus untuk produk yang tidak akan menyumbat pori-pori.
3. Jangan menggosok kulit wajah terlalu keras
Kita mungkin pernah mendengar bahwa penting untuk menahan diri dari godaan untuk menggosok wajah saat mencuci muka.
Hal ini terutama berlaku jika kita memiliki masalah dengan kulit berminyak.
“Cobalah untuk tidak menggosok terlalu keras. Itu akan memperburuk keadaan,” saran Hodes.
Hal ini disebabkan karena kulit kita memproduksi lebih banyak minyak saat teriritasi.
Selain itu, kita juga harus menghindari penggunaan waslap, loofah, atau eksfoliator mekanis yang kasar di wajah untuk alasan yang sama.
4. Gunakan toner yang menenangkan
Toner telah banyak berkembang dalam beberapa dekade terakhir.
Di masa lalu, produk ini biasanya berupa astringen keras yang dapat dengan mudah mengiritasi kulit.
Saat ini, toner yang menenangkan adalah hal yang biasa. Pastikan untuk mengoleskan produk pada lengan bagian dalam sebelum memakainya di wajah.
5. Lembapkan kulit dan gunakan tabir surya
Ini mungkin sedikit berlawanan dengan intuisi pada awalnya, tetapi orang-orang yang berjuang dengan kulit berminyak sebenarnya membutuhkan kelembapan.
Itu karena kulit yang kering menghasilkan lebih banyak sebum.
Apabila kita menjaga wajah tetap terhidrasi, kelenjar sebasea tidak perlu bekerja terlalu keras.
Hal yang sama juga berlaku untuk tabir surya.
Kulit yang rusak akibat sinar matahari adalah kulit yang tidak sehat.
Jika kita memiliki kulit berminyak, maka kita mungkin menemukan bahwa tabir surya dapat membuat kulit rusak.
Untuk itu, carilah produk yang menggunakan seng oksida dan titanium dioksida, serta hindari aroma dan minyak.
6. Tetap terhidrasi
Tetap menghidrasi dari dalam juga sama pentingnya. Itu berarti minum banyak air.
Karena ketika kita melakukannya, kelenjar sebasea cenderung tidak terlalu reaktif.
7. Pilih produk skincare dengan bijak
Hodes mencatat bahwa penting untuk memperhatikan bahan-bahan yang terkandung dalam produk skincare dan kosmetik.
Jika kita cenderung memiliki kulit berminyak, beberapa produk seperti face oil ternyata dapat memperburuk kondisi kita.
Teknik seperti double-cleansing juga akan memberikan keajaiban bagi sebagian orang dengan kulit berminyak, tetapi akan membuat kulit berminyak pada orang lain.
Satu ukuran pasti tidak cocok untuk semua.
Pilihan terbaik adalah mencari produk skincare dan kosmetik yang bebas minyak dan nonkomedogenik.
Sebaiknya, hindari produk yang mengandung alkohol karena dapat mengiritasi kulit dan menyebabkan peningkatan produksi minyak.
8. Hindari menyentuh wajah
Memang lebih mudah diucapkan daripada dilakukan.
Tapi menyentuh wajah — selain berpotensi menimbulkan bakteri dan kotoran — itu juga dapat menyebarkan minyak di sekitarnya.
Untuk alasan yang sama, pastikan kita telah membersihkan tangan secara menyeluruh sebelum memulai rutinitas skincare.
Tidak ada yang dapat membatalkan manfaat skincare yang baik lebih cepat daripada tangan yang kotor.
Kapan harus ke dokter kulit
Menurut Hodes, kapan kita harus berkonsultasi dengan dokter kulit itu sepenuhnya tergantung pada masalah atau kondisi kulit yang sedang kita hadapi.
Bagaimana pun, kulit berminyak dengan sendirinya bukanlah masalah. Itu wajar.
“Pada akhirnya, ini adalah masalah pribadi,” katanya.
“Jika kulit berminyak membuat kita tidak nyaman, itu adalah hal yang sangat pribadi.”
“Apabila pengobatan yang dijual bebas dan produk alami tidak berhasil, maka kita mungkin perlu mencari bantuan dari dokter,” ujar Hodes.
Seorang dokter kulit mungkin dapat meresepkan obat untuk mengendalikan produksi minyak. Mereka juga bisa membantu kita menentukan produk terbaik untuk kulit.
Perlu diingat, bahwa setiap perubahan yang kita lakukan pada rutinitas perawatan kulit akan membutuhkan waktu untuk memberikan dampak.
Jika kita tidak melihat perubahan positif pada kulit setelah satu atau dua bulan, saat itulah kita harus mulai berpikir untuk mencari bantuan tambahan.