4 menit

Apakah kamu sudah tahu apa saja jenis rumah adat Sunda yang ada dan seperti apa keunikannya? Jika belum, simak ulasan lengkapnya di artikel ini!

Sebagai rumah tradisional, rumah tradisional khas Sunda memiliki bentuk yang terbilang mirip dengan rumah tradisional lainnya di Indonesia.

Namun, tentu saja rumah adat asli suku Sunda memiliki jenis serta nama yang berbeda-beda tergantung pada bentuk atap serta pintunya.

Seperti kita ketahui, rumah adat Indonesia pada umumnya berbentuk panggung dengan jenis atap yang bervariasi.

Begitu pun dengan bentuk hunian khas masyarakat adat Sunda, Jawa Barat berikut ini.

Seperti apa perbedaan dari berbagai jenis hunian khas adat Sunda yang ada?

Berikut ulasan mengenai jenis, nama, dan gambar rumah adat Sunda serta penjelasan lengkapnya.

8 Nama Rumah Adat Sunda dan Perbedaannya

1. Rumah Adat Sunda “Badak Heuay”

imah badak heuay

Sumber: romadecade.org

Rumah adat Sunda yang pertama bernama “Badak Heuay”.

Dalam bahasa Indonesia istilah ini artinya badak yang menguap.

Sesuai namanya, rumah adat “Badak Heuay” memiliki bentuk atap yang nampak seperti badak menguap sekaligus juga sebagai ciri khususnya.

Jenis rumah adat ini biasa digunakan untuk menerima tamu laki-laki dan masih banyak ditemui di daerah Sukabumi.

2. Rumah Adat “Jolopong”

rumah adat sunda jolopong

Sumber: romadecade.org

Berikutnya ada rumah adat “Jolopong” sekaligus jenis rumah adat yang masih banyak ditemukan di berbagai pedesaan di wilayah Jawa Barat.

Rumah adat “Jolopong” memiliki bentuk atap yang lebih sederhana yang berbentuk memanjang seperti pelana.

Desain serta material atap yang digunakan pun jauh lebih sederhana dibanding jenis rumah adat lainnya, sehingga pembangunannya pun lebih mudah.

3. Rumah Adat “Parahu Kumureb”

imah parahu kumureb sunda

Sumber: ekspektasia.com

Rumah adat “Parahu Kumureb” memiliki makna harfiah dalam bahasa Indonesia yaitu rumah adat perahu terbalik.

Nama tersebut cukup menjelaskan bentuk atapnya yang memang persis seperti perahu terbalik.

Rumah adat “Parahu Kumureb” terdiri dari empat bentuk utama yakni bentuk trapesium yang berada di bagian depan dan belakang rumah.

Kemudian bentuk segitiga sama sisi yang berada di sisi kanan dan kiri rumah.

4. Rumah Adat Sunda “Jubleg Nangkub”

rumah adat sunda Jubleg Nangkub

Sumber: banyuwangi-airport.co.id

Secara bentuk, sebetulnya rumah adat “Jubleg Nangkub” persis serupa seperti halnya rumah adat “Parahu Kumureb”.

Hanya saja, sebutan rumah adat “Jubleg Nangkub” lebih lumrah ditemui di wilayah Sunda lain seperti misalnya di Kabupaten Sumedang.

Makna harfiah dari rumah adat Sunda ini yakni lesung (alat menumbuk padi) yang menelungkup.

5. Rumah Adat “Tagog Anjing”

rumah adat sunda

Sumber: budayajawa.id

Nama rumah adat “Tagog Anjing” berasal dari bentuk rumah ini yang seperti anjing nagog (anjing yang sedang jongkok atau duduk).

Meskipun bentuknya mirip dengan rumah panggung, namun rumah adat “Tagog Anjing” memiliki pondasi bangunan yang lebih rendah dari rumah adat Sunda lainnya.

Bangunannya berbentuk persegi panjang memanjang ke belakang dengan atap sorondoy (atap yang menyambung) yang berbentuk segitiga dan menyatu dengan rumah.

Bentuk atap demikian sangat berguna untuk melindungi dari semburat cahaya matahari atau air hujan agar tidak langsung menerpa bagian dalam rumah.

6. Rumah Adat “Julang Ngapak”

rumah adat sunda julang ngapak

Sumber: moondoggiesmusic.com

Rumah adat Sunda berikut ini juga memiliki nama yang diambil dari filosofi seekor binatang.

Diberi nama julang ngapak atau sejenis burung yang sedang mengepakkan sayapnya karena rumah ini memiliki bentuk atap melebar ke samping kiri dan kanan.

Atap Julang Ngapak terdiri dari empat buah bidang: dua bidang menurun dari garis suhunan dan dua bidang lain sebagai atap tambahan yang membentuk sudut tumpul di titik pertemuan.

Rumah adat Sunda yang satu ini masih banyak ditemui di wilayah Kampung Dukuh Kuningan dan juga Kampung Naga Tasikmalaya.

7. Rumah Adat “Capit Gunting”

capit gunting sunda

Rumah adat “Capit Gunting” memiliki struktur yang cukup sederhana, terdiri dari dapur, kamar tidur, ruang tengah, serta teras.

Bentuk rumah secara umum yaitu persegi panjang yang memanjang ke arah belakang.

Capit gunting merupakan satu dari sekian nama susuhunan atau bentuk atap rumah yang disebut undagi dan merupakan ciri khas arsitektur tradisional rumah adat Jawa Barat.

Rumah adat “Capit Gunting” masih bisa ditemui dengan mudah di wilayah Tasikmalaya.

8. Rumah Adat “Buka Pongpok”

rumah adat sunda

Sumber: bagasblogassress.blogspot.com

Rumah adat Buka Pongpok, disebut demikian karena rumah adat ini memiliki pintu masuk yang sejajar dengan salah satu ujung suhunan atau atap.

Bentuk rumah adat ini cukup mirip dengan gaya buka palayu yang didasarkan pada keinginan pemiliknya untuk posisi pintu yang menghadap ke jalan.

Jika diperhatikan dari arah muka rumah, seluruh batang suhunan atau atap rumah ini tak tampak sama sekali dan yang tampak hanyalah atap segi tiga rumah ini.

Dalam praktiknya, elemen buka pongpok dari rumah ini banyak dikombinasikan dengan jenis rumah adat Sunda lainnya.

***

Itulah 8 jenis rumah adat Jawa Barat yang penting untuk diketahui.

Ternyata, masih banyak ya jenis dan nama rumah tradisional di Indonesia yang belum kita ketahui.

Semoga artikel ini dapat bermanfaat ya, Sahabat 99!

Pantau terus situs Berita 99.co Indonesia untuk mendapatkan informasi menarik lainnya ya.

Cek rumah impian hanya di www.99.co/id dan rumah123.com.

Dapatkan kemudahan untuk memenuhi kebutuhan properti, karena kami selalu #AdaBuatKamu.

Artikel ini bersumber dari www.99.co.