redaksiharian.com – Heboh temuan pesawat balon mata-mata China di langit wilayah Amerika Serikat (AS) hingga Kanada dan Amerika Latin. Kini keberadaan pesawat tersebut berhasil ditembak jatuh oleh militer AS.

Berikut ini hal-hal yang diketahui terkait berita balon mata-mata China di Amerika Serikat hingga akhirnya berhasil ditembak jatuh, dirangkum detikcom, Minggu (5/2/2023):

Temuan balon mata-mata milik China terbang di atas wilayah Amerika Serikat dilacak oleh pihak Pertahanan Amerika Serikat, Pentagon. “Jelas maksud dari balon ini adalah untuk memata-matai,” kata seorang pejabat senior Pertahanan Amerika Serikat, yang tak mau namanya disebutkan, seperti dilansir ABC News, Jumat (3/2).

Pejabat tersebut mengatakan Amerika Serikat sudah melacak balon mata-mata China sejak memasuki wilayah udara Amerika Serikat beberapa hari yang lalu, termasuk mengamatinya dengan pesawat militer. Meski balon itu terbang di atas daerah yang jarang penduduk, tapi puing-puingnya cukup besar untuk membahayakan warga.

Juru bicara Pentagon Jenderal Patrick Ryder, seperti dilansir CNN, menyebut balon mata-mata China itu memicu kecurigaan karena mengudara pada ketinggian yang jauh di atas lalu lintas udara komersial. Namun demikian, Ryder juga menjelaskan bahwa balon udara itu tidak memberikan ancaman bagi orang-orang yang ada di darat.

Ia menyebut, aktivitas balon serupa pernah ditemukan juga dalam beberapa tahun terakhir. Patrick menambahkan Amerika Serikat sudah mengambil langkah-langkah untuk memastikan balon tersebut tidak mengumpulkan informasi yang sifatnya sensitif.

Dilansir AFP, Jumat (3/2), informasi soal pemantauan balon mata-mata itu disampaikan Departemen Pertahanan Kanada pada Kamis (2/2) waktu setempat, setelah Pentagon atau Departemen Pertahanan AS melaporkan pihaknya tengah melacak balon mata-mata yang diduga milik China di wilayah udara AS.

“Sebuah balon pengintai dengan ketinggian sangat tinggi terdeteksi dan pergerakannya dilacak secara aktif,” ungkap Departemen Pertahanan Kanada dalam pernyataannya.

Kemudian pada Jumat (3/2) malam waktu setempat, juru bicara Pentagon Pat Ryder mengatakan, “Kami melihat laporan tentang sebuah balon yang transit di Amerika Latin”. Ini terjadi setelah balon serupa terlihat di langit AS, yang memicu pembatalan kunjungan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken ke Beijing, China.

Pemerintah China mengatakan bahwa pihaknya sedang bekerja untuk memverifikasi fakta seputar klaim Amerika Serikat bahwa Beijing menerbangkan balon mata-mata di atas wilayahnya. China pun mengingatkan untuk tidak membesar-besarkan hal tersebut.

“Verifikasi sedang dilakukan atas laporan tersebut,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Mao Ning pada wartawan. Dia menambahkan bahwa “sampai faktanya jelas, membuat dugaan dan membesar-besarkan masalah tidak akan membantu menyelesaikannya dengan benar”.

Lebih lanjut, seperti dilansir Reuters, Sabtu (4/2), pemerintah China mengatakan pada hari Jumat (3/2) waktu setempat bahwa sebuah “pesawat” yang terbang di atas wilayah AS tersebut adalah untuk untuk keperluan meteorologi sipil dan ilmiah lainnya. China pun menyuarakan penyesalan bahwa pesawat itu nyasar ke wilayah udara AS.

Amerika Serikat akhirnya menembak jatuh balon mata-mata China. Dilansir Reuters, Minggu (5/2), sebuah jet tempur militer AS menembak jatuh balon pengintai China itu di lepas pantai Carolina selatan pada Sabtu (4/2) waktu setempat.

Beberapa pesawat tempur dan pesawat pengisi bahan bakar terlibat dalam misi tersebut, tetapi hanya satu, yakni jet tempur F-22 dari Pangkalan Angkatan Udara Langley di Virginia yang melakukan penembakan pada pukul 14.39 dengan menggunakan satu rudal udara ke udara supersonik AIM-9X, pencari panas, kata seorang pejabat senior militer AS.

Presiden AS Joe Biden turut memuji pilot penerbang yang menembak jatuh balon mata-mata China tersebut. “Mereka berhasil menurunkannya, dan saya ingin memuji para penerbang kita yang melakukannya,” kata Biden dilansir Reuters, Minggu (5/2).

Sebelumnya, Biden mengatakan dia mengeluarkan perintah untuk takedown balon tersebut, tetapi Pentagon menyarankan agar penembakan balon tersebut ditunggu sampai tiba di perairan terbuka. Hal itu untuk melindungi warga sipil dari puing-puing yang jatuh ketika balon tersebut ditembakan.

China Mengutuk Keras Serangan Militer Amerika Serikat

Atas kejadian itu China mengutuk keras serangan militer terhadap pesawat yang menurutnya digunakan dengan tujuan meteorologi dan ilmiah lainnya. China mengklaim pesawat tersebut tersesat ke wilayah AS yang ‘sepenuhnya tidak sengaja’, klaim tersebut lalu dibantah mentah-mentah oleh pejabat AS.

“China jelas meminta AS untuk menangani ini dengan baik dengan cara yang tenang, profesional dan terkendali,” kata Kementerian Luar Negeri China dalam sebuah pernyataan.

“AS bersikeras menggunakan kekuatan, jelas bereaksi berlebihan,” tambanhnya.

Balon mata-mata China itu ditembak jatuh sekitar enam mil laut di lepas pantai AS di Samudra Atlantik, di atas perairan yang relatif dangkal, berpotensi membantu upaya untuk memulihkan elemen peralatan pengawasan China selama beberapa hari mendatang, kata pejabat AS.

Seorang pejabat militer AS mengatakan bahwa puing-puing tersebar di lautan sejauh tujuh mil (11 km), dan beberapa kapal militer A.S. berada di lokasi.